Pesan yang Terus Menggema

Pesan Tu Sop
Syibral Malasyi (Abiรฉ Bram) bersama allahyarham Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab. Foto: Koleksi AB.

Dalam pesan abadi yang tersimpan sang Muhyiddin berkalam, โ€œ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ, ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ต ๐˜ช๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฃ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ถ๐˜ต๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข ๐˜จ๐˜ถ๐˜จ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ขโ€. Pun tak ada yang dapat dijadikan rujukan takkan pula memproduksi kebaikan kebaikan.

Pesan itu sangat kuat mengetuk hati,ย  tapi amat kontradiktif dengan kalimat kalimat provokatif saban waktu

bersilang tumpang tindih di mana mana. Hampir tanpa kebaikan dan rujukan positif sebagai bahan renungan.

Baca: Mantan Menhan GAM Dukung Bustami Secara De Facto De Jure

Bagi loyalis murni ataupun tenaga upahan, Perhatikan ! Ada saja orang-orang yang menyerupai makhluk halus dalam bertutur kata. Ana khairun minhu, rasanya begitu ingin mereka menyebut kelebihan dirinya. Ia benar

benar merasa dirinya lebih mulia dan lebih perkasa daripada makhluk lainnya.ย 

Padahal itu bahasa iblis ketika mendebat Tuhan untuk alasan mengapa iblis tidak mau melaksanakan perintah sujud kepada Adam. Ana khairun minhu;ย  aku lebih baik darinya, sanggah iblis.

Bagi yang bersekutu, kesombongan iblis itu menular juga kepada dirinya yang merasa ana khairun minhu. Kemudian apa yang terjadi,

Dengan kalimat sombong itu, akhirnya manusia menjadi buta hati untuk saling menjatuhkan, mempengaruhi dan bahkan punya niat mencelakai.

Tahukah kita bahwa sikap โ€œk๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏโ€ yang luar biasa tersebut, Imam Junaid Al-Baghdadi pernah memberikan teguran keras kepada orang orang seperti ini. Jika engkau melihat dirimu lebih baik daripada orang lain, maka ketahuilah bahwa engkau telah tersesat.

Makin ke sini, mata telinga dan otak kita terus dicekoki. Ada yang datang meminta pengakuan segala macam tanpa rasa malu. Di luar dirinya yang tidak sepemahaman mungkin baginya hanya sekumpulan primata yang boleh diabaikan begitu saja.

Sungguh sebuah contoh moral yang telah melewati batas kewarasan seorang Muslim. Pertanyaannya mengapa fenomena itu terjadi? Karena sebagian dari mereka tidak ingin ilusi mereka dihancurkan.

Demikian kritik tajam dari seorang kritikus budaya abad 19, FW Nietzsche. Seorang jenius berusia 24 tahun yang menjabat sebagai Profesor di Universitas Basel. Benar benar sebuah kegilaan kata dia !

Kini mesin mesin untuk pemilihan kepala daerah sedang panas panasnya. 27 November merupakan hari penentuan yang wajib sama-sama kita jaga kedamaiannya untuk kelangsungan negeri mulia ini.

Kita yakin, kedua pasangan kontestan terbaik itu pasti memiliki niatan yang paling tidak, nyaris sama. Yaitu Pembaruan serta kebaikan secara menyeluruh.

Demokrasi memberi jaminan serta ruang seluas luasnya bagi setiap warga negara yang mampu menjawab tujuan tujuan mulia tersebut. Hari ini kita menyaksikan ada empat orang putra terbaik, yang muncul ke permukaan sebagai bagian dari demokrasi tersebut.

Tidak ada bantahan, mereka merupakan orang orang pilihan yang sudah teruji dari perwakilan masing masing. Mereka tetap akur dalam keberagaman visi. Sementara arus bawah sibuk bertikai tidak jelas ujung pangkal sampai harus tercerai-berai seperti musuh.

Baiklah, izinkan saya menyampaikan sesuatu pesan kepada โ€œe๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถโ€ yang dibayar. Oh Su Hyang, seorang pendidik sekaligus pakar komunikasi terkenal dari Korea Selatan, menulis dalam salah satu tulisannya: Bicara Itu Ada Seninya (๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜š๐˜ฆ๐˜ค๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜๐˜ข๐˜ฃ๐˜ช๐˜ต๐˜ด ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜”๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ต ๐˜ฐ๐˜ง ๐˜š๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ).

Ia menjelaskan bagaimana kiat meningkatkan kemampuan berbicara yang baik dan efektif, sehingga tujuan dari komunikasi politik yang akan kita kirim, baik secara langsung ataupun secara online dapat tersampaikan dengan baik serta diterima oleh publik.

Di sana kita menemukan sebuah pesan yang sangat menarik. Dia mengatakan bahwa keterampilan berbicara yang baik adalah kunci untukย  membuka pintu hati orang.

Kalau sedikit mau jujur, sebenarnya itulah yang sedang kalian lakukan, bukan? Memang tidak ada cara lain selain dengan kalimat dan penyampaian yang baik. Dan harus dilakukan oleh orang yang mempunyai kualitas untuk itu.

Kalau memungkinkan, yang belum mampu melakukannya, lebih baik diam daripada melukai hati saudaramu. Sehingga itu sangat berisiko untuk rencana besar mu, pungkasnya.

Ditulis oleh Syibral Malasyi (Abie Bram), seorang penikmat kopi di Grand Coffee.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here