Komparatif.ID, Bireuen– Nasib orang tua Muhammad Alfathin (13) benar-benar sudah jatuh tertimpa tangga. Sejak Rabu (10/7/2024) putra mereka sudah direkomendasikan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin. Tapi mereka bingung, karena tak memiliki uang.
Marzuki (45) dan Nurasmah (37) benar-benar pusing tujuh keliling. Pada satu sisi sangat ingin putra mereka mendapatkan pengobatan terbaik. Tapi di sisi lain, kondisi ekonomi mereka, tak memudahkan jalan itu.
Marzuki dan Nurasmah merupakan pasangan suami-istri dari keluarga miskin yang menetap di Dusun Mesjid, Gampong Buket Teukuh, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.
Meski di Kartu Tanda Penduduk (KTP) Marzuki berstatus wiraswasta, tapi sejatinya dia adalah kuli rendahan. Tak punya penghasilan tetap. Bahkan sejak mendampingi putra pertamanya di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah, dirinya tidak bekerja.
Nurasmah setali tiga uang dengan suaminya. Sebagai pesuruh di SD Negeri di Buket Teukuh, pendapatannya sangat kecil. Selama ini mereka hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Pasangan ini memiliki dua anak. Putra pertama mereka mengidap kelainan bawaan. Muhammad Alfathin saat ini juga menderita batu empedu. Setiap saat dia muntah. Menurut keterangan dokter, bocah 13 tahun itu mengidap penyakit langka; stenosis pilorus.
Baca juga: H. Mukhlis Sumbang Kursi Roda untuk Penderita Polio
Stenosis pilorus merupakan penyakit penyempitan pilorus yang membuat makanan dan minuman dari lambung tidak bisa masuk ke duodenum. Kondisi tersebut menyebabkan penderita mengalami muntah terus-menerus, dehidrasi, dan penurunan berat badan.
Sejak sang anak dinyatakan akan dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin, Marzuki dan Nurasma bingung. Mereka dilanda pusing tujuh keliling.
Mereka tak punya uang untuk biaya hidup selama di Banda Aceh. Mereka juga tak punya uang untuk membeli diapers (popok) untuk sang anak.
“Kami tak punya uang,” kata Nurasmah dengan wajah tak percaya diri. Dia terlihat dilanda dilema.
Keuchik Gampong Buket Teukuh M. Rajul, dalam keterangannya mengatakan Marzuki dan Nurasmah merupakan keluarga miskin di gampong yang ia pimpin.
“Ayahnya Muhammad Alfathin saat ini tidak memiliki pekerjaaan. Sehingga tidak punya uang. Sedangkan ibunya Muhammad Alfathin bekerja sebagai cleaning service di SD Negeri di Buket Teukuh. Mereka butuh dukungan kita semua,” sebut M. Rajul.
Dia menjelaskan juga, saat ini–sesuai informasi yang ia terima– Muhammad Alfathin sedang dalam persiapan dirujuk ke Banda Aceh. Pihak RSU Fauziah sedang menunggu kabar dari Zainoel Abidin tentang ketersediaan kamar rawatan.
Catatan redaksi: Bagi siapa saja yang bersedia membantu keluarga pasien, dapat mengirimkan donasinya ke nomor rekening: Bank Aceh 105.02240017415 a.n Marzuki atau dapat menghubungi Nurasmah di nomor 082280989129.