BMKG: Indonesia Tidak Terdampak Serangan Gelombang Panas

Tips Praktis Mengatasi Cuaca Panas, Indonesia Tidak Terdampak Serangan Gelombang Panas Ilustrasi: Komparatif.ID.
Ilustrasi: Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Jakarta— Cuaca panas ekstrem tengah melanda sejumlah kawasan di Asia, menyebabkan sebagian besar negara-negara di Asia Selatan terdampak gelombang panas atau heatwave.

BMKG di berbagai negara seperti Bangladesh, Myanmar, India, Tiongkok, Thailand, dan Laos melaporkan suhu panas yang melebihi 40°C, bahkan mencatat rekor suhu maksimum baru.

Namun, kondisi ini tidak terjadi di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan meskipun gelombang panas masih berlangsung di Asia, Indonesia terhindar dari bencana alam tersebut.

“Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan di atas secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui siaran resmi, Minggu (5/5/2024).

Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap suhu udara yang meningkat, dengan suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34°C-36°C.

BMKG merekomendasikan untuk meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10.00 WIB-16.00 WIB dan mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap dua jam untuk melindungi kulit.

Suhu panas April di wilayah Asia, lanjut Dwikorita, secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari. BMKG juga menilai, hal itu merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya

Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, merujuk pada data rekapitulasi meteorologi BMKG selama 24 jam terakhir suhu sebagian besar wilayah Indonesia cukup meningkat sebesar lima derajat di atas suhu rata-rata maksimum harian, dan sudah bertahan sekitar lebih dari lima hari.

Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6°C), Surabaya, Jawa Timur (35,4°C), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3°C), Pekanbaru-Melawi, Kalimantan Barat, Sabang, Aceh, dan DKI Jakarta (34,4°C).

“Namun, peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lain seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan Tiongkok,” pungkasnya.

Baca juga: El Niño Dimulai, Ahli Prediksi 2024 Jadi Tahun Terpanas

Gelombang Panas Terjang Asia

Sebelumnya, Badan Meteorologi Tiongkok melaporkan lebih dari 100 stasiun cuaca mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah pengamatan instrumen untuk bulan April. Di Jepang, “panas yang luar biasa” juga teramati dalam beberapa hari terakhir.

Di Kumarkhali, Bangladesh, suhu maksimum harian mencapai 51,2°C pada 17 April 2023, menjadi daerah terpanas. Sementara itu, 10 kota terpanas di Asia lainnya terjadi sebagian besar di Myanmar dan India.

Di Asia Tenggara, cuaca panas ekstrem terjadi selama dua tahun berturut-turut, khususnya pada bulan April 2024, bersamaan dengan musim terpanas dan terkering dalam setahun di sebagian besar negara di Asia Tenggara. Otoritas Filipina bahkan meliburkan sekolah selama dua hari untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.

World Meteorological Organization (WMO) mencatat beberapa penyebab kenaikan suhu panas di Asia Tenggara, termasuk laju percepatan indikator iklim, seperti suhu permukaan, pencairan gletser, dan kenaikan permukaan air laut.

Selain itu, gelombang panas laut juga menjadi penyebab, dengan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik barat laut mencapai tertinggi yang pernah tercatat pada 2023.

Asia memanas lebih cepat dari rata-rata global, dengan tren pemanasan meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990. Efek gas rumah kaca yang meningkat di atmosfer juga menjadi penyebab utama peningkatan suhu panas, mengubah pola cuaca, dan memperburuk cuaca ekstrem.

Artikel SebelumnyaBustami Pesan PPIH Berikan Layanan Prioritas Untuk Jamaah Lansia
Artikel SelanjutnyaMaju Pilkada Pidie, MTA Daftarkan Diri ke Partai NasDem

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here