35.618 Jiwa Harus Mengungsi Akibat Banjir di Aceh Utara

Banjir
Kantor Polsek Lhoksukon terendam banjir. Foto: BPBD Aceh Utara.

Komparatif.ID, Lhoksukon— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan 12 Kecamatan terendam banjir akibat hujan lebat sejak sepekan hari terakhir.

Data yang diperoleh Komparatif.ID dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh Utara per Kamis (6/10/2022) menyebut 35.618 jiwa harus mengungsi yang tersebar di 28 titik akibat banjir. Saat ini, meunasah-meunasah yang tidak terendam air difungsikan sebagai sebagai tempat pengungsian sementara, serta didirikan dapur umum.

Kronologis Banjir Aceh Utara

Dalam siaran resmi BPBD mengatakan penyebab banjir yang melanda 12 Kecamatan karena meluapnya debit air dari sungai Keuruto dan sungai Pirak akibat hujan deras dalam sepekan terakhir.

Pada Selasa (4/10/2022) lalu pukul 7.30 WIB, air luapan sungai mulai melewati badan jalan dan memasuki kawasan pemukiman warga di Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu. Pada Rabu (5/10/2022) banjir mulai meluas ke Kecamatan Cot Girek, Lhoksukon, Tanah Luas, Samudera, Nisam, Paya Bakong, Muara Batu, Geuredong, Langkahan, dan Dewantara.

BPBD menjelaskan ketinggian banjir bervariasi mulai 10 cm hingga 150 cm. BPBD juga menyatakan saat ini ketinggian air di Kecamatan Lhoksukon terus meninggi.

BPBD Aceh Utara bersama Satgas SAR, Pemadam Kebakaran, TNI, Polri, dan relawan bencana  terus melakukan evakuasi, pendataan kebutuhan dasar korban bencana, serta memberikan sosialisasi penyelematan mandiri dalam kondisi bencana.

Pada Rabu (5/10/2022) sore kemarin pukul 17.00 WIB, BPBD bersama tim mengatakan telah mengevakuasi masyarakat di Kecamatan Pirak Timu dan Matangkuli akibat ketinggian air yang terus bertambah.

BPBD juga telah berkoordinasi dengan seluruh Camat dan Perangkat Gampong yang dilanda banjir untuk terus melaporkan kondisi terkini perkembangan banjir dan debit air untuk mempermudah dan mempercepat penanganan.

BPBD mengatakan puluhan sarana publik seperti Kantor Camat, Polsek, Koramil, Sekolah, dan Puskemas ikut terendam air, sehingga menyebabkan terhentinya aktivitas. Hingga saat ini, BPBD masih menghitung total kerugian akibat banjir yang melanda Aceh Utara.

Namun banjir diprediksi belum akan surut dalam waktu dekat, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh menyebutkan hingga tiga kedepan wilayah Aceh Utara masih akan diguyur hujan degan kelembapan 90 persen.

Korban Banjir

Rukayah (72) warga Kecamatan Cot Girek meninggal dunia saat dievakuasi ke Rumah Sakit dengan ambulan. Sedangkan pada Kamis (6/10/2022) Nurmi (40) tertimbun longsor akibat hujan deras di Gampong Blang Cut, Kecamatan Sawang. Nurmi berhasil diselamatkan warga dan saat ini sedang dirawat di Puskesmas Sawang.

Sebelumnya Pj Bupati Aceh Utara melalui Sekretaris Daerah Murtala telah mengeluarkan penyataan bencana pada Rabu (5/10/2022). Banjir di Aceh Utara menyebabkan puluhan ribu masyarakat harus mengungsi, longsor, terganggunya pelayanan publik, hingga terhambatnya jalur transportasi umum.

Artikel SebelumnyaTingkatkan Kualitas, KTR Uji Coba di Tingkat PD Banda Aceh
Artikel SelanjutnyaKonser Musik dan Zikir di Blang Padang Dihadiri Ribuan Penonton

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here