Gemar Cium Anak Kecil Perempuan, PBNU Nilai Gus Elham Tidak Berakhlak

Gus Elham
Gus Elham menjadi kontroversi setelah potongan video dan fotonya mencium anak kecil perempuan viral. Cara ia mencium dianggap berlebihan, apalagi yang dicium merupakan anak kecil perempuan. Foto: Dok. Gus Elham.

Komparatif.ID, Surabaya—Tindakan Gus Elham Yahya yang gemar mencium anak kecil perempuan, dinilai sebagai perilaku tidak berakhlak. Tindakannya mencium anak kecil perempuan pada posisi sensual, menunjukkan yang bersangkutan tidak memiliki moral.

Aksi-aksi Gus Elham yang mencium anak kecil perempuan viral. Tindakannya yang dinilai tidak senonoh dikecam secara luas oleh publik. Sebagai anak muda yang sering tampil sebagai penceramah, sikap Gus Elham tidak mencerminkan seorang dai yang menjunjung tinggi etika.

Baca: Pemilik Dayah di Langsa Diduga Perkosa 2 Santrinya

Atas viralnya foto-foto Gus Elham, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, Selasa (11/11/2025) mengecam tindakan sang pemuda yang disebut-sebut sebagai keturunan kyai.

“Saya sepakat dengan publik, bahwa tindakan itu tidak pantas,” sebutnya.

Kecaman juga datang dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua PBNU Allisa Wahid dalam keterangannya mengatakan tindakan Elham Yahya Luqman tidak mencerminkan akhlak yang baik, serta bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.

Tindakan Gus Elham yang mencium anak kecil perempuan, merupakan tindakan yang merendahkan martabat manusia, terutama pelanggaran serius terhadap prinsip dakwah bil hikmah yang menjadi ciri khas Islam rahmatan lil ‘alamin.

Dalam keterangannya pada Rabu (12/11/2025) di Jakarta, Allisa Wahid—putri Gus Dur—menyebutkan tindakan itu telah menodai nilai dakwah, yang seharusnya memberikan teladan yang baik, justru menyimpang.

Sebagai seorang pendakwah, Allisa menekankan, Gus Elham seharusnya mewarisi sikap amanah sesuai dengan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah. Karena itu, organisasi menolak keras segala bentuk perilaku yang mencederai maqashid syariah—terutama perlindungan terhadap kehormatan manusia (hifdz al-‘irdh), tanpa memandang usia, status, atau kedudukan sosial.

“Prinsip maqashid syariah inilah yang harus dipegang dan menjadi pertimbangan utama para pendakwah,” ujar Alissa.

Ia menekankan bahwa penghormatan tinggi terhadap para kiai dan nyai dalam tradisi NU didasarkan pada keulamaan, kearifan, dan peran mereka sebagai pengayom jamaah. Karena itu, setiap tokoh agama wajib menjaga diri dan berperilaku sebagai uswatun hasanah bagi umat.

“Sejatinya kiai, nyai, dan pendakwah adalah guru yang sudah sepantasnya digugu dan ditiru,” tambahnya.
PBNU juga mengajak seluruh elemen jamaah dan jam’iyah Nahdlatul Ulama untuk menciptakan ruang dakwah dan pendidikan yang aman serta bermartabat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, santri, dan perempuan.

Profil Gus Elman

Penceramah muda tersebut lahir di Tarokan, Kediri, Jawa Timur 8 Juli 2001. Nama Orang Tua: KH. Luqman Arifin Dhofir dan Hj. Ernisa Zulfa Al Hafidz. Karir: pengurus Majelis Ta’lim Ibadallah. Nama Akun Instagram: @mtibadallah. Gus tersebut merupakan alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur.

Orangt tuanya merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas 1 Kediri.

Setelah lulus dari Pondok Pesantren Lirboyo, Elham mendirikan Pondok Pesantren Al Iklas 2 di Desa Kaliboto, Tarokan, Jawa Timur. Ia menginisiasi majelis Taklim Ibadallah atau MT Ibadallah pada September 2023 sebagi wujud pengabdiannya.

Meminta Maaf

Setelah mendapatkan kritik dari PBNU, Wamenag, dan unsur-unsur lain, Elham memohon maaf kepada publik. Ia mengakui video yang menjadi sumber kritikan terhadapnya merupakan video lama yang kini telah dihapus.

“Saya Muhammad Elman Yahya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas tersebarnya beberapa potongan video lama yang menimbulkan kegaduhan. Saya berkomitmen akan memperbaiki diri, semoga Allah mengampuni saya dan membimbing saya ke jalan kebaikan,” kata sang pendakwah dengan wajah lesu.

Artikel SebelumnyaPelaku Penembakan Penjual Bakso di Lhokseumawe Tertangkap, Ini Motifnya
Zikril Hakim
Reporter magang untuk Komparatif.ID. Meliput isu-isu sosial, dan olahraga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here