Komparatif.ID, Tokyo— Raksasa otomotif Honda Motor dan Nissan Motor mengumumkan penundaan keputusan rencana merger hingga pertengahan Februari, mundur dari jadwal semula yang direncanakan pada akhir Januari.
Penundaan ini terjadi karena Nissan masih memerlukan waktu tambahan untuk menyusun restrukturisasi sebagai bagian dari upaya revitalisasi perusahaan.
Melansir NHK, kedua raksasa otomotif Jepang itu sebelumnya mengumumkan pada Desember 2024 mereka memulai pembicaraan merger dengan target mencapai kesepakatan final pada Juni 2025.
Honda telah menetapkan batas waktu akhir Januari bagi Nissan untuk menyampaikan langkah-langkah pemulihan guna memperbaiki kinerjanya yang melemah. Namun, proses perumusan rencana ini terbukti lebih kompleks dari perkiraan.
Pada November lalu, Nissan mengumumkan langkah pemangkasan 9.000 pekerjaan, setara dengan tujuh persen dari total tenaga kerja globalnya, serta pengurangan kapasitas produksi di seluruh dunia sebesar 20 persen.
Baca juga: Mitsubishi Colt Diesel FE 119 120PS, Raja Truk Ringan
Seorang sumber yang dekat dengan negosiasi menyebutkan Nissan masih menghadapi tantangan dalam menyusun rencana revitalisasi yang lebih rinci.
Pemutusan hubungan kerja telah diputuskan untuk dilakukan di Thailand dan Amerika Utara, tetapi di beberapa wilayah lain, upaya pengurangan tenaga kerja masih tertunda akibat penolakan dari para karyawan.
Juru bicara Nissan menegaskan pihaknya terus membahas masalah tersebut dalam komite persiapan merger yang telah dibentuk.
Sementara itu, Mitsubishi Motors juga masih menanti perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan apakah akan bergabung dalam struktur perusahaan induk yang diusulkan.
Perusahaan tersebut sebelumnya menyatakan bahwa keputusan akan dibuat pada akhir Januari, tetapi karena pembicaraan antara Honda dan Nissan belum mencapai titik final, Mitsubishi Motors belum dapat mengambil langkah pasti.