Komparatif.ID, Lhokseumawe— SSB Banta Bina Kutablang Kabupaten Bireuen kembali menorehkan prestasi gemilang setelah berhasil menjuarai Turnamen Usia-13 yang digelar di Lapangan Paloh Meria, Kota Lhokseumawe, pada Minggu, (9/2/2025).
Tim asuhan Coach Maulidan menunjukkan performa luar biasa hingga akhirnya memastikan gelar juara setelah menaklukkan Gandapura Junior di partai final lewat drama adu penalti.
Laga berlangsung sengit, kedua tim bermain imbang tanpa gol di waktu normal, sebelum akhirnya SSB Banta Bina keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-2.
Keberhasilan ini menjadi bukti tangan dingin Coach Maulidan dalam membentuk talenta-talenta muda berbakat di dunia sepak bola.
Sejak awal turnamen, SSB Banta Bina telah menunjukkan performa impresif. Mereka tergabung dalam Grup B bersama Teratai Junior, Lantak Muda, Akademi Paloh A, dan Putra Raja Blang Pulo.
Setelah melalui fase grup, Banta Bina melangkah ke babak delapan besar dengan percaya diri dan sukses mengalahkan Raja Bintang dengan skor meyakinkan 3-0. Langkah mereka semakin mantap di semifinal ketika berhasil menang tipis 1-0 atas lawannya, memastikan tiket ke final.
Baca juga: Nyakki dan Mimpi Besar dari Lapangan Kecil Bugak Krueng
Coach Maulidan mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini, yang dinilai sebagai awal yang baik di tahun 2025. Ia berharap kemenangan ini menjadi motivasi bagi para pemain muda serta semakin mengangkat nama SSB Banta Bina, baik di tingkat Kabupaten Bireuen maupun di kancah sepak bola Aceh.
Sejak didirikan pada 31 Januari 2007, akademi sepak bola ini telah menjadi salah satu pusat pembinaan pemain muda yang konsisten mencetak talenta berbakat.
Prestasi ini bukan yang pertama bagi SSB Banta Bina di bawah asuhan Maulidan. Pada tahun 2024, mereka juga sukses menjuarai Piala Pj Bupati Bireuen. Selain itu, akademi ini telah melahirkan banyak pemain hebat yang berkiprah di kompetisi sepak bola nasional.
Beberapa nama besar yang pernah ditempa di SSB Banta Bina antara lain Subhan Fajri, yang masuk dalam daftar Garuda Select periode 2019-2020, Reza Riski yang pernah membela PSCS Cilacap di Liga 2 Indonesia, Amiril Mukminin yang sempat memperkuat Persiraja Banda Aceh, serta Ramadhana Saputra yang turut berpartisipasi dalam Arafura Games 2019 di Australia.
Coach Maulidan dikenal sebagai sosok pencari bakat muda berbakat di Bireuen. Pelatih berusia 40 tahun ini telah mencatat sejarah dengan membawa timnya menjuarai ajang sepak bola di Porseni dua kali berturut-turut, yakni pada tahun 2014 saat Bireuen menjadi tuan rumah dan pada 2016 di Takengon, Aceh Tengah.
Selain itu, ia juga pernah menakhodai Aceh Putra Galatama dalam ajang Piala Soeratin U-15 dan baru-baru ini bersama Tim Merak Jingga di ajang Soeratin U-13.
