SKK Migas Targetkan Produksi Gas Jumbo di Lepas Pantai Aceh Mulai 2028

Mubadala Energy menemukan cadangan gas ketiga terbesar di dunia di lepas pantai Aceh (KKS South Andaman). Ilustrasi: SKK Migas.
Mubadala Energy menemukan cadangan gas ketiga terbesar di dunia di lepas pantai Aceh (KKS South Andaman). Ilustrasi: SKK Migas.

Komparatif.ID, Jakarta— Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK), menargetkan produksi gas di Wilayah Kerja South Andaman, lepas pantai Aceh mulai beroperasi pada 2028.

Untuk mencapai hal tersebut, SKK Migas akan mengakselerasi proses produksi dua giant discovery sumber gas pada 2023, masing-masing di lepas pantai Aceh dan Kalimantan beberapa waktu lalu.

“Tahun 2024 akan dimulai appraisalnya, 2025-2026 sudah Plan Of Development (POD) dan di 2028-2029 sudah onstream,” ujar Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (27/12/2023) di Jakarta.

Selain itu, Benny Lubiantara mengatakan investor migas cenderung memilih wilayah kerja yang sudah memiliki infrastruktur dan lebih dekat dengan pasar. Karenanya, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar setiap temuan dapat segera dioptimalkan.

“Mayoritas investor migas yang hendak melakukan eksplorasi akan memilih wilayah kerja yang sudah memiliki infrastruktur dan lebih dekat dengan pasar,” ujar Benny.

Salah satu penemuan besar tersebut berasal dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab. Mubadala mengumumkan penemuan cadangan gas jumbo di Wilayah Kerja South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet) gas-in-place, dari sumur Eksplorasi Layaran-1 di lepas pantai Aceh.

Diketahui, WK South Andaman dilelang pada 2018 lalu, lalu diteken perjajia kerjasama oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split.

Baca juga: Mubadala Energy Temukan Cadangan Gas 3 Terbesar di Dunia di Lepas Pantai Aceh

Sebelum penemuan jumbo di Aceh, perusahaan migas asal Italia, ENI juga mengumumkan penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal, lepas pantai Kalimantan Timur. Cadangan gas ini ditemukan dari sumur eksplorasi Geng North-1 dengan potensi sebesar 5 TCF dan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls.

Benny Lubiantara berharap dua penemuan besar ini akan mengundang minat investor asing untuk memasukkan Indonesia sebagai bagian dari portofolio investasi masa depan. Untuk mencapai hal tersebut, ia menekankan perlunya perbaikan dalam aspek fiskal dan non-fiskal.

“Kita perlu melakukan perbaikan yang benar-benar baik untuk meningkatkan daya pikat investasi Indonesia, mengingat kita tengah bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya.

Dengan penemuan ini, Mubadala Energy Indonesia berencana mempercepat proses pengeboran sumur eksplorasi lainnya di Wilayah Kerja yang sama. Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia Abdulla Bu Ali mengatakan penemuan ini merupakan bagian dari program Mubadala mendukung target produksi Indonesia pada tahun 2030; satu juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

Abdulla menyampaikan apresiasi terhadap perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam hal kepastian hukum dan fiscal term. Dia juga menyoroti fleksibilitas yang diberikan oleh pemerintah dalam mekanisme kontrak gross split dan cost recovery. “Kami mengapresiasi pemerintah dalam mendorong perbaikan regulasi dan fiscal term untuk mendukung KKKS,” ujarnya.

Dengan potensi luar biasa di Indonesia, Abdulla menambahkan bahwa Indonesia menjadi salah satu investasi utama bagi Mubadala Energy. “Indonesia menjadi salah satu investasi kami mengingat besarnya potensi yang ada, terutama dalam hal energi yang bersih seperti gas bumi, sejalan dengan strategi perusahaan dalam mendukung transisi energi,” kata Abdulla.

Artikel SebelumnyaMenelusuri Sejarah Terminal Bireuen
Artikel SelanjutnyaMaSA Gelar Peringatan 473 Tahun Laksamana Malahayati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here