Presiden Ukraina Serahkan Kuisioner Syarat Bergabung dengan Uni Eropa

Presiden Ukraina Vladimir Zalensky. Ukrainian Presidential Press Office via AP
Presiden Ukraina Vladimir Zalensky. Ukrainian Presidential Press Office via AP

Komparatif.ID, Kiev—Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Senin (18/4/2022) telah selesai mengisi dan menyerahkan kuisioner sebagai salah satu syarat permohonan bergabung dengan Uni Eropa.

Kuisioner tersebut diterima oleh Kelapa Delegasi Uni Eropa untuk Ukraina Matti Maasikas di Kantor Presiden Ukraina, Kiev.

“Presiden telah menyerahkan kuisioner kepada Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Ukraina Matti Maasikas. Kuesioner yang telah diisi oleh negara kita untuk mendapatkan status calon anggota Uni Eropa,” sebut seorang pejabat senior melalui situs web negara tersebut.

Di dalam pernyataan tersebut, dikatakan bahwa rakyat Ukraina telah dipersatukan oleh satu tujuan yaitu bergabung dengan Uni Eropa, menjadi bagian dari Eropa.

Presiden Zalensky berterima kasih kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell dan Maasikas atas kerja cepat mereka dalam menyediakan kuesioner.

“Ini adalah sinyal penting. Kami percaya bahwa kami akan menerima dukungan dan menjadi kandidat untuk masuk,” kata Zelensky. “Setelah itu, tahap berikutnya dan terakhir akan dimulai. Kami percaya bahwa prosedur ini akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang dan itu akan positif bagi sejarah rakyat kami.”

Perdana Menteri Ukraina Denis Shmygal mengatakan bahwa pemerintah Ukraina, bersama dengan kantor presiden, segera menyiapkan jawaban atas pertanyaan kuesioner Uni Eropa.

“Kami sudah terintegrasi ke dalam jaringan listrik Uni Eropa,” katanya. “Sekarang kami terus bekerja dengan Komisi Eropa tentang integrasi dan jaringan umum roaming gratis, ruang pembayaran gratis.”

Tawaran Ukraina untuk bergabung dengan UE
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 8 April memberi Presiden Ukraina Vladimir Zelensky kuisioner yang harus diisi, dan bila telah selesai akan dibawa ke dalam rapat Dewan Eropa dan mulai membicarakannya. Dia berjanji untuk membantu menyelesaikannya dalam beberapa minggu, bukan tahun.

Rekomendasi Komisi Eropa kepada Dewan Eropa untuk memulai negosiasi tentang penerimaan Ukraina ke blok tersebut akan menjadi langkah resmi pertama menuju aksesi. Selanjutnya, negara tersebut harus setuju dengan negosiator Eropa tentang serangkaian kondisi atau “bab negosiasi” yang harus dipenuhinya.

Proses negosiasi dapat memakan waktu mulai dari beberapa tahun hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Finlandia adalah yang tercepat untuk menempuh jalan itu, memakan waktu 3 tahun, sementara Turki adalah yang paling lambat setelah memulai pembicaraan pada tahun 2005 dan masih belum memiliki prospek pasti untuk menyelesaikannya.

Sebelumnya, Zelensky, dalam pidatonya di Dewan Eropa, mengatakan bahwa Uni Eropa tidak boleh menunda keputusan untuk mengakui Ukraina ke dalam Uni Eropa. Sebelumnya, ia menegaskan bahwa Komisi Eropa akan memutuskan masalah pemberian keanggotaan Ukraina di Uni Eropa dalam beberapa bulan.

Pada akhir Februari, presiden Ukraina meminta UE untuk segera memberikan keanggotaan negara itu. Pada 1 Maret, kepala staf presiden Ukraina, Andrey Yermak, mengumumkan bahwa aplikasi untuk aksesi dipercepat negara itu ke UE telah diterima, terdaftar, dan sedang dipertimbangkan.

Para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan puncak di Versailles pada bulan Maret tidak memberikan status kandidat kepada Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut, tetapi menyatakan dukungan penuh untuk aspirasi Kiev.

Presiden Prancis Emmanuel Macron kemudian mengatakan bahwa dia berpikir bahwa sementara Ukraina dalam keadaan perang, ini bukan saat yang tepat untuk memulai prosedur aksesi, tetapi tidak adil untuk menutup pintu di depan negara itu.

Menurut Kanselir Austria Karl Nehammer, diskusi serius tentang kemungkinan masuknya Ukraina ke dalam Uni Eropa dapat dimulai setelah pemulihan negara tersebut.

Source: TASS

Artikel SebelumnyaAmerika Serikat Akan Latih Warga Ukraina Gunakan Artileri Howitzer
Artikel SelanjutnyaHukum Mencium Istri di Bulan Ramadan
admin
Admin Komparatif.ID

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here