Pj Gubernur Aceh Tak Mau APBD Habis untuk Keruk Kuala

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengatakan pengerukan kuala yang dangkal jangan sampai menggunakan dana APBD. Oleh karena itu dia berkoodinasi dengan kementerian terkait, supaya mengambil alih pengerukan tersebut. Saat ini sedang menunggu turunnya PP. hal itu disampaikan saat mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Minggu (14/5/2023) meresmikan SPBU Nelayan di Mon Ikeun, Lhoknga, Sceh Besar.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengatakan pengerukan kuala yang dangkal jangan sampai menggunakan dana APBD. Oleh karena itu dia berkoodinasi dengan kementerian terkait, supaya mengambil alih pengerukan tersebut. Saat ini sedang menunggu turunnya PP. hal itu disampaikan saat mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Minggu (14/5/2023) meresmikan SPBU Nelayan di Mon Ikeun, Lhoknga, Sceh Besar.

Komparatif.ID, Banda Aceh- Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, tidak menginginkan anggaran daerah habis untuk mengeruk kuala yang ada di Aceh. oleh karena itu dia telah melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, menyampaikan kebutuhan anggaran untuk pengerukan kuala-kuala yang ada di seluruh Aceh, demi lancarnya aktivitas nelayan.

Demikian disampaikan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Minggu (14/5/2023) saat mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang berkunjung ke Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, untuk meresmikan beroperasinya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nelayan.

Pada kesempatan itu perwakilan nelayan mengeluhkan persoalan yang mereka hadapi. Salah satunya pendangkan kuala, sehingga menyebabkan nelayan sulit melaut, juga sulit saat bersandar.

Baca juga: Satpol PP & WH Banda Aceh Amankan 45 Iklan Rokok Ilegal

“Perihal itu saya sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait. Saya sampaikan kondisi pendangkalan kuala-kuala di seluruh Aceh. Saat ini sedang turun PP,” kata Achmad Marzuki.

Mengapa ia harus menghadap ke Pusat untuk urusan pengerukan kuala? Achmad Marzuki menyebutkan bila ditanggung oleh pemkab, maka banyak anggaran yang terserap. Sehingga prioritas pembangunan yang lain terpaksa ditunda.

“Oleh karena itu saya menemui (kementerian) menyampaikan persoalan, serta meminta (kementerian) menanggung biaya pengerukan kuala. Bila PP sudah turun, maka pengerukan kuala akan segera dimulai,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here