Nasi Kebuli Tu Sudan, Harga Sebumi Rasa Selangit

Nasi kebuli Tu Sudan
Porsi besar nasi kebuli yang dijual oleh Tu Sudan. Untuk partai kecil dan perseorangan, Tu Sudan juga memberikan layanan. Foto: Dok. Teungku Hasanuddin.

Nasi kebuli menjadi produk pilihan Tu Sudan yang ia promosikan melalui media sosial. Meski baru seumur jagung, tapi pesanan dari konsumen mulai lancar.

Sebagai seorang intelektual agama Islam yang pernah menimba ilmu hingga ke Sudan, yang berada di timur laut Afrika, Teungku Hasanuddin alias Tu Sudan, merupakan sosok cendekia Islam Tanah Rencong yang dikenal sangat membumi.

Sebagai cendekia sekaligus aktivis dakwah, Tu Sudan sangat gemar menyampaikan pesan-pesan Islam. Baik melalui tulisan-tulisan pendeknya di linimasa media sosial, maupun artikel-artikel pendeknya yang dikirimkan ke media massa.

Baca: Populasi Umat Islam di Dunia

Alumnus Omdurman Islamic University, Sudan, tersebut juga mengajar sebagai pensyarah di beberapa tempat. Salah satunya di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Mahyal Ulum, Sibreh, Aceh Besar.

Di sela-sela kesibukannya mengabdikan diri untuk penguatan sumber daya manusia Aceh, Tu Sudan ternyata mulai merintis bisnis bersama istrinya. Mereka berkolaborasi dalam bisnis kuliner nasi kebuli.

Memasak nasi kebuli yang bermuasal dari Afghanistan, varietas pilaf Afghanistan dari Kabul, merupakan salah satu keahlian Tu Sudan dan belahan jiwanya.

Saat mengantarkan pesanan nasi kebuli yang dipesan redaksi Komparatif.ID, Selasa (20/2/2024) pria yang selalu ceria dalam kondisi ragam rupa itu, mengatakan dirinya mulai fokus membangun bisnis kuliner nasi kebuli.

Baca: Lamanya Puasa di Berbagai Negara di Dunia

Menanak nasi kebuli merupakan keahlian istrinya. Ia bertugas sebagai marketer. Mempromosikan kepada khalayak melalui media sosial Facebook.

Alhamdulillah, meski masih merintis, berkat pergaulannya yang luas, pesanan mulai datang dari berbagai penjuru mata angin.

Sebagai pedagang yang memahami prinsip perdagangan Islam, Tu Sudan dan istri tidak sekadar menjual produk. Tapi menyiapkan kuliner khas Asia Barat itu dengan penuh tanggung jawab.

Ia memilih beras brasmati yang memiliki kualitas bagus. Rempah-rempah berkualitas. Serta daging ayam/sapi/kambing juga dipilih dari daging terbaik di kelasnya. Dalam berdagang ia tidak mau menipu konsumen.

“Berdagang memiliki keutamaan di dalam Islam. Apalagi berdagang makanan. Harapannya siapa saja yang mengonsumsinya, selain kenyang, juga mendapatkan manfaat untuk kesehatan,” kata Tu Sudan.

Karena masih bersifat star up, bila Anda ingin menikmati nasi kebuli kaya rempah hasil racikan Tu Sudan dan istrinya, Anda perlu memesannya satu hari sebelumnya. Biasanya disiapkan untuk makan siang dan santap malam.

Harga Nasi Kebuli Tu Sudan

Saat ini, yang sudah ia promosikan yaitu nasi kebuli dalam berbagai ukuran. Mulai ukuran untuk dikonsumsi satu orang, hingga yang dapat dinikmati secara berjamaah.

Untuk satu porsi kebuli ayam diberi harga Rp35.000. Sedangkan satu porsi kebuli sapi/kambing, dihargai Rp60.000 per porsi.

Tu menyediakan pesanan dalam porsi jamaah. Paket  kebuli ayam porsi 12 orang diberi harga Rp360 ribu. Kebuli ayam enam porsi Rp220 ribu.

Kebuli kambing/sapi enam porsi Rp360 ribu. Untuk 10 porsi Rp580 ribu. Untuk porsi 12 orang Rp700 ribu.

Tu mengatakan nasi yang ditanak dari beras brasmati yang ia jual harganya sangat kompetitif. Dia memasang tagline “harga sebumi enak selangit”.

Setiap kali mengantarkan pesanan, ia selalu mengingatkan konsumen, sebelum menikmati hidangan tersebut, kiranya membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Bagi Anda yang ingin memesannya, segera kontak nomor WA: 0853 2137 2081.

Artikel SebelumnyaCaleg Pembagi Rice Cooker di Bireuen Dituntut 6 Bulan Penjara
Artikel SelanjutnyaSeorang Lansia 61 Tahun di Aceh Utara Perkosa Keponakannya
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here