Progres Lambat, Masyarakat Ragu Jalan Sp Beutong-Laweung Selesai Tepat Waktu

Progres Lambat, Masyarakat Ragu Jalan Sp Beutong-Laweung Selesai Tepat Waktu Sisa kontrak pengerjaan sisa delapan hari, masyarakat ragu proyek pengecoran dan pengaspalan jalan Simpang Beutong-Laweung, Kecamatan Muara Tiga, selesai tepat waktu. Foto: Komparatif.ID/Harmadi.
Sisa kontrak pengerjaan sisa delapan hari, masyarakat ragu proyek pengecoran dan pengaspalan jalan Simpang Beutong-Laweung, Kecamatan Muara Tiga, selesai tepat waktu. Foto: Komparatif.ID/Harmadi.

Komparatif.ID, Sigli— Proyek pengecoran dan pengaspalan jalan Simpang Beutong-Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, menuai keluhan dari warga.

Sejak dimulai pada Juni lalu, proyek yang diharapkan dapat memperlancar aktivitas masyarakat ini justru menjadi gangguan bagi para pengguna jalan. Debu yang berterbangan dan lambatnya progres pengerjaan membuat warga merasa resah dan terganggu, terlebih karena jalan ini merupakan jalur vital yang menghubungkan ke beberapa kabupaten di sekitarnya.

Hasan Basri (38), warga Kecamatan Muara Tiga, menyebut pihak kontraktor tampak mengabaikan kenyamanan masyarakat yang harus melintasi jalur tersebut. Tidak hanya membuat tidak nyaman, ia juga mengatakan kondisi tersebut juga membahayakan pengendara yang melintasi.

“Selain jalan itu dipenuhi debu berterbangan pihak rekanan atau kontraktor, kelihatan sangat lamban bekerja hingga kami sangat kewalahan saat melintasi jalan tersebut,” kata Hasan, Senin (28/10/2024).

Hasan mengungkapkan meskipun proyek di jalan Sp. Beutong-Laweung penting bagi masyarakat, lambatnya pekerjaan di lapangan membuat pengguna jalan sangat kewalahan menghadapi debu yang tak kunjung hilang.

“Kita minta kepada rekanan dan petugas lapangan agar proyek pengecoran dan pengaspalan bisa selesai tepat waktu agar masyarakat lain juga tidak menghirup debu yang berterbangan,” pintanya.

Warga lain, AD (39), mengaku kecewa karena jalan yang diaspal dan dicor dengan beton ini tak pernah disiram untuk mengurangi debu, sehingga pengguna jalan terpaksa “makan debu” setiap kali melintas. Hal ini membuat perjalanan menjadi sulit dan membahayakan.

AD berharap agar pihak kontraktor lebih peduli dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan selama proyek berlangsung, terutama dengan melakukan penyiraman rutin untuk mengurangi debu.

Baca jugaSemarak Peringatan 96 Tahun Sumpah Pemuda di Pidie

Keluhan serupa disampaikan Muhammad Daud, yang menyayangkan lambatnya proses pengerjaan dan kurangnya perhatian terhadap kenyamanan masyarakat. Ia berharap proyek dapat dikerjakan dengan lebih cepat dan lebih memperhatikan pengguna jalan.

Menurut pantauan di lokasi, debu tebal yang memenuhi jalan membatasi jarak pandang pengendara sepeda motor, sehingga banyak pengguna jalan yang harus menunggu giliran saat kendaraan besar melintas.

Proyek jalan ini sendiri berada di bawah kontrak penanganan Long Segment dengan nilai Rp6,76 miliar, dikerjakan oleh CV Jaya Marga Perkasa sebagai pelaksana dan CV Sarena Consultant sebagai pengawas.

Pekerjaan ini dijadwalkan selesai pada 7 November 2024 dan dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBK Pidie tahun 2024.

Dengan waktu kontrak yang tersisa delapan hari, masyarakat berharap agar kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu dan tetap memperhatikan kondisi jalan selama proses pengerjaan.

Pengawas lapangan, Ahmad Noval, mengatakan pihaknya berkomitmen menyelesaikan proyek sesuai jadwal. Meski kondisi cuaca panas membuat jalan cepat kering dan berdebu, Noval menegaskan bahwa penyiraman rutin sudah diupayakan.

“Kita berusaha setelah pekerjaan pengecoran langsung akan di aspal, masalah jalan berdebu sering kita siram Karena cuacanya panas maka cepat kering,” kata Noval kepada Komparatif.ID melalui sambungan seluler, Senin (28/10/2024).

Lebih lanjut, Noval menyebut pihaknya sedang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menemukan solusi terbaik dan mempertimbangkan perpanjangan waktu kerja jika diperlukan guna memastikan proyek selesai sesuai standar yang diharapkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here