Makanan Orang Aceh Tempo Dulu

makanan orang Aceh tempo dulu
keumamah merupakan salah satu teumon bu orang Aceh tempo dulu. Di masa lampau, keumamah diimpor dari Maladewa. Foto: dikutip dari masakandapurku.com.

Apa makanan orang Aceh tempo dulu? Tentu pertanyaan itu sering melintas di benak kita, bukan? Sebagai sebuah bangsa yang hidup di antara Selat Malaka dan Samudera Hindia, serta memiliki alam pegunungan yang indah, orang Aceh tentu memiliki ragam makanan utama.

Makanan orang Aceh tempo dulu sangat kaya rempah. Perpaduan antar bangsa berkemungkinan ikut mempengaruhi citarasa lidah orang Aceh, sehingga melahirkan varian-varian makanan utama yang sangat kental dengan rempah-rempah.

Baca juga: Sagè Teuwöt, Kuliner Kampung Penuh Kenangan

Dalam bukunya berjudul De Atjehers, Ilmuan Belanda Cristian Snouck Hugronje yang mengadakan penelitian di Aceh menyebutkan bahan makanan yang dimakan dua kali sehari pada pukul 8-9 pagi dan 5-6 sore adalah bu (beras yang ditanak sehingga menjadi nasi.

Sebagai teumon bu—lauk pauk—disajikan gule (sayur). Biasanya ada tiga jenis gule yang disajikan. Pertama, gule masam keu’eueng (sayur asam pedas) berupa rebusan dedaunan dan buah berkuah bening, yang dicampur dengan garam, cabai, bawang merah, lada, dan beras tumbuk sebagai pemasam rasa. Kemudian dicampur juga buah belimbing atau asam sunti (belimbing yang telah dikeringkan).

Kedua, gule leumak yang merupakan kuah sayur yang dicampur santan kepala. Juga ditambahkan tumbuhan beraroma seperti jahe dan serai. Bahan dasarnya berupa ikan kering yaitu kareng dan keumamah yang diimpor dari Maladewa. Demi menguatkan aroma, seringkali ditambahkan daun kari ke dalam kuah leumak. Pemasam rasa tetap menggunakan belimbing atau sunti.

Eungkot keumamah, disajikan dalam dua varian. Pertama cheunichah, yaitu keumamah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil, ditambah belimbing yang diiris halus, cabai dirajang halus, bawah merah dan serai yang dirajang halus. Ditambahkan garam, dan dimakan mentah.

Kemudian keumamah reundang atau tumeh. Bahan-bahannya tidak jauh berbeda dengan cheunichah. Tetapi disajikan setelah digoreng.

Teumon bu lainnya yaitu ikan sungai dan laut. Disebut eungkot teunagun. Ikan yang telah dibersihkan, dilumuri garam dan jeruk nipis secukupnya. Kemudian direbus dalam air yang ditaruh di dalam panci. Ditambahkan bumbu seperti cabai, bawang, dan bumbu-bumbu lainnya. Eungkot teunagun dijerang di atas tungku api, dan diangkat setelah kuahnya mendidih.

Nah, apa saja makanan orang Aceh tempo dulu? Tentu Anda sudah tahu kan? Apakah sama dengan makanan yang kita konsumsi sekarang?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here