Linkin Park, Chester, & Kisah Cinta yang Sempat Pensiun Dini

Linkin Park, Chester, & Kisah Cinta yang Sempat Pensiun Dini
Chester Bennington. Foto: BBC.

Linkin Park tanpa Chester, seperti sayur tanpa garam. Setelah ia mati, musik Barat telah kembali ke era kegelapan.

Sejak Chester Bennington mengalami depresi dan traumatik akut efek narkoba yang membuat ia bunuh diri sekitar Juli 2017, rasa kehilangan berat yang dialami rekan setim mungkin sebanding dengan kesedihan seluruh fans Linkin Park di dunia. Bentuk duka terdalam tergambar dari jedanya rilis album setelah kematian sang vokalis.

Setahun kemudian, sekitar Juni 2018, back vokal, Mike Shinoda, menyadari tak boleh terus larut dalam duka, ia merilis album Post Traumatic. Album ini bukan atas nama Linkin Park, tapi karya solo sebagai ungkapan perasaannya atas kepergian sahabatnya.

Ia mengungkapkan bahwa karya tersebut sebagai perjalanan keluar dari kegelapan yang menyelimuti perasaannya. Katanya, “It’s a journey out of grief and darkness, not into grief and darkness,” seperti mengutip spin.com.

Jika Shinoda memilih bangkit, saya justru memilih pensiun dini mendengar lagu barat. Bagi saya saat itu, tanpa Linkin Park musik Barat telah kembali ke masa kegelapan, alias tak menarik.

Memang pendapat itu tampak berlebihan. Saya pun sulit untuk menyangkal perasaan emosional yang tak masuk akal itu. Karena Linkin Park adalah perkenalan saya dengan musik Barat dan langsung jatuh cinta pada lirik-liriknya sejak 2003.

Sebagaimana perasaan pecinta, jika yang dicintai sedang senang, saya ikut senang. Begitu juga sebaliknya ketika mereka mengalami sedih. Saat Linkin Park jeda, saya pun memilih tak melirik lainnya.

Dalam banyak sikap saya memang cukup idealis, bahkan terkadang sadar bahwa prinsip tersebut tidak selamanya baik. Tapi, bagi saya bentuk kejujuran yaitu memilih menikmati karakter bawaan ini tanpa harus dipoles. Asal tidak mengganggu orang, saya pikir aman.

Baca juga: Ketika Interlude Ogut Suping Mengguncang Stadion Lampineung

Tadi malam, saat men-scroll musik untuk pengiring story Instagram, terlintas lagu Papercut, salah satu lagu dalam album debut pertama Linkin Park, yaitu Hybrid Theory. Memori silam muncul seketika.

Kala itu, saya kelas 1 MAPK, sekolah program khusus keagamaan di bawah Kemenag provinsi. laki-laki semua dan wajib asrama. Di kalangan teman-teman, mungkin saya termasuk kategori telat sebagai penikmat musik yaitu usia 16 tahun.

Perkenalan awal saya dengan band asal Amerika ini di album kedua, Meteora, langsung jatuh hati. Dulu kami masih pakai kaset pita yang diputar menggunakan walkman, lalu kabel terkoneksi dengan speaker.

Lagu-lagu rock khas itu sering kami putarkan volume besar agar atmosfir kekuatan liriknya menjalar se-asrama. Walau dalam bahasa Inggris, isi liriknya cukup dalam dan sarat makna.

Seringnya kami putarkan lagu Linkin Park mengiringi aktivitas bersih-bersih, santai di asrama terutama saat hari libur. Nostalgia ini sejujurnya sulit dihapus dari ingatan. Karena banyak cerita indah penuh dinamika yang tak cukup lembaran untuk diulas. Sepertinya, harus kembali memutar lirik-lirik lama milik band 1998 ini, agar memori silam tetap abadi dalam ingatan.

Kembali ke topik, setelah memilih hening sejak kepergian chester, September lalu, Linkin Park mengumumkan vokalis Baru, Emily. Suara debut pertama ia di Los Angeles cukup memukau.

Karakter suaranya walau tak bisa menggantikan Chester yang sempurna saat tempo rendah dan tinggi, tetap membuat saya sepertinya harus berpikir ulang soal ‘pensiun’ sebagai penikmat musik.

Menikmati kembali karya mereka sedari awal seperti judul album yang akan rilis pertengahan November nanti, From the Zero. Berawal dari Nol. Tak sabar menanti. Bahkan, hingga akhir tulisan ini, saya masih mengulang-ulang part lirik papercut;

The sun goes down
I feel the light betray me
The sun goes down
I feel the light betray me
Fall in my skin…

Artikel SebelumnyaAbu Paya Pasi Peusijuek Alzaizi di Labui
Artikel Selanjutnya2 Pria Diduga Larikan Motor Aerox Milik Mahasiswa UIN Ar-Raniry yang Kecelakaan
Syah Reza Ayub
Jurnalis Foto Komparatif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here