Arnia Fatmawati, Anak Petani Miskin Abdya Kuliah di Teknik Nuklir UGM

Arnia Fatmawati, Anak Petani Miskin Abdya Kuliah di Teknik Nuklir UGM
Arnia Fatmawati Mirsanda (kanan) dan ayahnya, Arman. Foto: Dok. UGM.

Komparatif.ID, Yogyakarta– Arnia Fatmawati lulus sebagai mahasiswa Teknik Nuklir di Universitas Gadjah Mada (UGM) berkat ketekunan belajar. Putri petani miskin asal Abdya itu, berhasil melalui jalan sejarah karena rajin belajar dan dukungan orangtua.

Tak penting dari mana kamu berasal. Tak soal dari ayah dan ibu yang mana kamu dilahirkan. Tak menjadi persoalan kamu dari keluarga kaya ataupun miskin. Selama kamu bersungguh-sungguh, kamu akan mendapatkan apa yang engkau impikan.

Arnia Fatmawati berusia 17 tahun ketika mengikuti PIONIR UGM pada akhir Juli 2024. Dara belia tersebut pada 29 Juli baru saja menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pembekalan untuk mahasiswa baru di UGM.

Ya, UGM bukan kampus biasa. Di Indonesia UGM merupakan salah satu universitas terbaik. Menurut QS WUR 2024, UGM pemegang peringkat pertama Nasional bidang Engineering & Technology. Peringkat 100 Top Dunia The Impact Rangking tahun 2024.

Menurut data 5 Juni 2024, UGM berada di peringkat 239 Dunia versi QS WUR 2025. Kuliah di UGM merupakan salah satu impian anak muda Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Baca jugaMujiono, Sopir Truk yang Ingin Anaknya Kuliah di UGM

Pada 2024, Arnia Fatmawati Mirsanda menjadi bagian dari 10.678 mahasiswa baru yang berhasil masuk Gadjah Mada. Ia lulus di Teknik Nuklir, Fakultas Teknik.

Di Gampong Lhang, Kecamatan Setia, Aceh Barat Daya, Arman (45) dan istrinya; Muasiah (43) hanyalah pasangan miskin. Mereka bekerja sebagai buruh tani, dengan pendapatan mulai Rp700 ribu hingga 1 juta rupiah. Muasiah kerap ikut membantu suaminya mencari nafkah.

Pasangan ini memiliki tekad kuat supaya anak-anaknya menjadi sosok berguna bagi keluarga, bangsa, dan negara. Meski hanya jebolan SMP, Arman tak mau anaknya berpendidikan rendah.

Arman percaya bahwa sekolah setinggi-tingginya, akan membuka kesempatan lebih besar menjadi sukses. Ia menanam tekad kuat kepada buah hatinya. Mereka bukan siapa-siapa. Tak ada koneksi, tak ada uang. Satu-satunya yang mereka miliki hanyalah tekad tak kenal lelah.

Arnia Fatmawati Mirsanda termotivasi dengan tekad sang ayah dan bunda. Sejak SD ia terlecut belajar sangat rajin. Dengan berbagai keterbatasan, Arnia selalu mempergunakan kesempatan sebaik mungkin.

Arnia pernah menjadi ketua OSIS, Duta Pelajar Kamtibmas se-Abdya, juara desain poster FLSN tingkat kabupaten, dan lainnya.

Saat Arnia lulus Teknik Nuklir UGM, perasaan Arman campur aduk. Antara bahagia dan gundah. Ia khawatir bagaimana melepas anak sulungnya ke Pulau Jawa sendirian. Dia tidak memiliki siapa-siapa di sana.

Ia juga khawatir soal pendanaan. Arman tak punya uang. Darimana ia akan mengumpulkan rupiah begitu banyak? Tapi ketika putrinya dinyatakan mendapatkan beasiswa penuh, ia langsung ceria. Bahagianya tak bertepi.

Arnia mendapatkan beasiswa Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 % (UKT 0). Alumnus SMA Negeri 1 Abdya itu bebas dari semua biaya selama kuliah.

Kini, Arnia Fatmawati Mirsanda telah berada di jalur yang tepat. Sukses atau tidaknya Arnia untuk tahap selanjutnya, sangat bergantung pada etosnya.

 

Sumber: Disarikan dari website UGM.

Artikel SebelumnyaSelip Biaya Mu’uk, Juragan Truk Pecat Sopir dan Kernet
Artikel Selanjutnya9 Gampong di Muara Tiga Kembali Dilanda Banjir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here