Komparatif ID, Bireuen– Anggota DPRK Bireuen H. Muhammad Amin AR alias Keuchik Min, mengimbau anak muda tidak menjual idealismenya dengan memilih caleg hanya berdasarkan uang yang diberikan jelang atau sesudah pencoblosan.
Politisi Golkar yang telah dua periode duduk di DPRK Bireuen tersebut mengatakan, berkaca pada pemilu 2019, banyak anggota DPRK yang dipilih karena memberikan uang kepada pemilih, tidak dapat bekerja dengan baik. Mereka datang ke kantor sebulan sekali. Sekadar duduk, dengar, diam, pulang.
Dalam bincang-bincang dengan Komparatif.ID, Minggu (11/2/2024) Keuchik Min mengatakan anak muda dari kalangan mahasiswa dan pelajar harus selektif dalam memilih calon wakilnya di DPR. Baik level DPR RI, DPRA, maupun DPRK.
Keuchik Min menyebutkan, setiap memilih calon wakil rakyat harus mempelajari rekam jejak. “Penting sekali memperhatikan rekam jejak. Supaya tidak rugi dipilih. Untuk apa hanya demi uang, justru yang digadaikan ada masa depan daerah. Anak muda harus punya idealisme untuk daerah,” sebut Keuchik Min, yang pernah sangat lama malang-melintang di dunia terminal sebagai agen tiket Bireuen Express.
“Jangan buang hati nurani. Belajarlah dari periode lalu,” lanjutnya.
Baca juga: Kaum Muda Bireuen Tolak Money Politic
Keuchik Min menyebutkan selama lima tahun ke belakang program-program untuk pengembangan kapasitas kepemudaan sangat minim. Organisasi -organisasi pemuda dan mahasiswa seperti Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan organisasi kepemudaan non partisan lainnya, sangat minim mendapatkan dukungan pendanaan.
Hal itu terjadi karena minimnya wakil rakyat yang punya visi untuk pembangunan sumber daya manusia. Mereka tidak memahami bahwa pembangunan bukan hanya fisik, tapi pengembangan sumber daya manusia.
Oleh karena itu, sebelum 14 Februari 2024, Keuchik Min mengajak anak muda di Bireuen berkontemplasi. Merenung arti kepemimpinan. Merefleksi makna keterwakilan. Serta mengevaluasi diri, sejauh mana mereka peduli kepada daerah.
Ia berharap, pada pemilu 2024 ini, angkatan muda bersedia memilih caleg berdasarkan rekam jejak baik.
“Mari pilih yang jelas rekam jejak, cerdas, visioner, peduli, dan yang bergaul. Karena itulah modal utama politisi dalam menyerap dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Jangan gadaikan masa depan daerah karena lembaran rupiah yang tidak seberapa itu,” kata politisi Golkar tersebut.