Komparatif.ID, Lhoksukon— Mahasiswa asal Malaysia yang sedang menempuh pendidikan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir di Aceh Utara.
Dana bantuan tahap awal dihimpun melalui Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI). Setelah terkumpul, bantuan disalurkan secara langsung kepada masyarakat bersama tim UPT Pusat Layanan Internasional atau International Office UIN Ar-Raniry serta Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) Aceh.
Penyaluran bantuan dipusatkan di Desa Bluka Teubai, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, yang merupakan salah satu wilayah terdampak bencana.
Bantuan diserahkan kepada masyarakat di dua titik posko pengungsian. Sekitar 50 kepala keluarga tercatat sebagai penerima manfaat dalam penyaluran bantuan tersebut.
Paket bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula. Selain itu, disalurkan pula perlengkapan dasar untuk pengungsian, antara lain terpal, tikar plastik, serta pakaian.
Kebutuhan khusus untuk bayi juga menjadi perhatian, dengan disalurkannya popok dan susu guna membantu keluarga yang memiliki anak kecil di lokasi pengungsian.
Baca juga: Berita TV3 Malaysia tentang Korban Banjir Aceh Diblokir di Indonesia
Ketua PKPMI Aceh, Ahmad Haziq Aqashah bin Jahya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh mahasiswa Malaysia yang telah berpartisipasi dalam penggalangan dana bantuan.
Ia menyebutkan solidaritas yang ditunjukkan para mahasiswa menjadi bentuk kepedulian lintas negara terhadap masyarakat Aceh yang sedang menghadapi bencana.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim International Office UIN Ar-Raniry dan Yakesma Aceh telah membantu proses penyaluran bantuan hingga sampai langsung kepada masyarakat di Desa Bluka Teubai.
Menurutnya, kolaborasi tersebut mempermudah penyaluran bantuan agar tepat sasaran dan dapat segera dimanfaatkan oleh warga terdampak.
Ahmad Haziq berharap bantuan yang disalurkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, meskipun nilainya tidak besar. Ia menegaskan bahwa upaya penggalangan donasi dan keterlibatan langsung di lapangan merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kondisi kemanusiaan.
“Semoga dengan usaha kecil kita menggalang donasi dan membantu di lapangan, dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh,” ujarnya, Senin (29/12/2025).
