Komparatif.ID, Aceh Timur– Banjir dilaporkan mulai surut di Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, pada Minggu (30/11/2025) usai dilanda banjir dalam empat hari terakhir. Ketinggian air mulai surut,meski sebagian wilayah masih menyisakan lumpur tebal dan akses yang sulit dilalui.
Warga yang sebelumnya terisolasi mulai bisa keluar rumah dan beraktivitas terbatas di jalan utama.
Sejak awal banjir melanda, hampir seluruh desa di Pante Bidari terdampak. Bahkan di area pusat kecamatan, termasuk jalan lintas Medan–Banda Aceh di Desa Pante Panah, ketinggian air yang sebelumnya mencapai sekitar satu meter mulai menurun.
Pemuda Pante Bidari, Wahyu, berhasil menembus perjalanan menuju Lhokseumawe untuk mengirimkan informasi kondisi terkini kepada keluarga dan kerabat di luar wilayah tersebut.
Ia menyebut sejak banjir melanda, listrik padam dan jaringan komunikasi terputus, sehingga warga sulit menghubungi pihak luar termasuk pemerintah maupun keluarga.
Baca juga: BEM Unimal Minta Prabowo Turun ke Aceh: Apa Lagi yang Mau Dimonitor?
Menurut Wahyu, beberapa warga dilaporkan meninggal akibat derasnya arus saat banjir terjadi. Namun hingga saat ini belum ada data resmi yang dirilis terkait jumlah korban.
Ia juga menyampaikan bahwa bantuan belum terlihat masuk ke lokasi dan warga di pedalaman sangat membutuhkan pasokan makanan, pakaian, obat-obatan, serta bantuan logistik lain.
“Akses ke pedalaman sangat sulit karena medan berbukit dan licin. Kemungkinan warga di sana sudah mulai kekurangan makanan,” ujarnya saat ditemui dalam perjalanan.
Meski demikian, ia bersyukur karena sebelum air mencapai puncak, sebagian warga sudah sempat mengungsi ke meunasah, masjid, atau lokasi yang lebih tinggi sehingga mengurangi risiko jatuhnya korban lebih banyak. (Laporan Riki)
