Komparatif.ID, Sigli– Ketua Panitia Pelaksana Hari Jadi ke-514 Pidie, Drs. Samsul Azhar, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pidie, menjelaskan penetapan Hari Jadi Pidie dilakukan melalui kajian sejarah yang mendalam.
Ia menyebut tanggal 18 September 1511 Masehi atau bertepatan dengan 22 Jumadil Akhir 917 Hijriah dipilih sebagai dasar karena pada masa itu Kerajaan Pedir bertransformasi menjadi sebuah kerajaan Islam yang berdaulat.
Azhar menjelaskan penetapan Hari Jadi Pidie telah disahkan melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRK Pidie pada 20 September 2024 dan dituangkan dalam Peraturan Bupati Pidie Nomor 36 Tahun 2024 tentang Hari Jadi Pidie.
Proses penetapan melibatkan berbagai unsur, termasuk Focus Group Discussion (FGD) dan Seminar Raya yang menghadirkan tokoh adat, masyarakat, serta ahli sejarah.
Baca juga: Perayaan Hari Jadi ke-514 Pidie Fokus pada Ekonomi & Budaya
Samsul Azhar menegaskan peringatan Hari Jadi Pidie tidak hanya dimaksudkan sebagai ajang seremonial, melainkan juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk semakin memahami sejarah, melestarikan budaya, dan memperkuat nilai-nilai adat serta syariat Islam.
Ia menambahkan kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat nyata, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang ikut terlibat dalam rangkaian acara.
Perayaan tahun ini mengusung tema “Mulia Ngen Reusam, Meugah Ban Adat, Meusyuhu Lam Syariat”. Panitia menyiapkan sejumlah kegiatan yang dirancang untuk merepresentasikan kekayaan budaya dan adat istiadat Pidie, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Agenda pembukaan resmi akan dilakukan oleh Bupati Pidie, H. Sarjani Abdullah, yang dijadwalkan berlangsung pada 17 September 2025 di PCC Sigli.
Tahun ini, Pidie merayakan usianya yang ke-514 dengan rangkaian acara yang dipusatkan di Gedung Pidie Convention Center (PCC) Sigli mulai 13 hingga 20 September 2025.
