Penjahit Sepatu di Darussalam Ditemukan Tewas, Istri: Suami Saya Belum Mati

Penjahit Sepatu di Darussalam Ditemukan Tewas, Istri: Suami Saya Belum Mati
Bukhari alias Teungku (60) ditemukan tewas di kios miliknya di kawasan Kopelma Darussalam, Senin (15/5/2025) malam. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Seorang penjahit sepatu di Kawasan Kopelma Darussalam ditemukan tewas di kiosnya pada Senin (15/4/2025) malam. Penjahit sepatu tersebut bernama Bukhari alias Teungku (60), berasal dari Bireuen.

Riza, seorang pedagang kelontong di sekitar deretan kios penjahit sepatu, kepada Komparatif.ID mengatakan, tadi sore istrinya menghubungi dirinya via chatting WhatApps, bahwa tercium aroma bangkai yang sangat menyengat. 

Istri Riza awalnya menduga bila itu aroma busuk dari bangkai hewan. Tapi setelah dicari-cari, tidak ditemukan bangkai hewan. Dia pun curiga bila telah terjadi sesuatu terhadap Bukhari, yang tidak nampak batang hidungnya sekitar tiga hari ke belakang. Kecurigaan bertambah kuat, karena terlihat banyak lalat di sekitar kios. Tidak biasanya demikian.

Baca jugaPembunuh dan Anis Maula Belajar di Dayah yang Sama

Riza pun melaporkan ke ketua pasar. Kemudian mereka bersama-sama menuju kios. Setelah diketuk berkali-kali, tidak ada respons. Riza dan ketua pasar tidak patah semangat. Mereka terus mencoba mengetuk, hingga akhirnya Yati (istri Bukhari) keluar sembari mengatakan, “Suami saya tidak mati.” 

Mendengar kalimat dari mulut perempuan yangs selama ini dikenal mengidap gangguan jiwa (stress). Perempuan itu melarang ketua pasar menjenguk ke dalam kios. Yati telah mengidap gangguan jiwa selama 10 tahun. 

Karena tidak bisa melihat ke dalam kios penjahit sepatu tersebut, mereka melaporkan ke pihak aparat Gampong Tanjong Selamat, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. 

Ketika aparat tiba, ditemukan Bukhari telah membusuk di atas tempat tidur di dalam kios sempit tersebut. Kondisi jenazah penjahit sepatu itu telah menebarkan aroma busuk khas bau bangkai manusia.

Saat aparat kepolisian datang, istri korban mencoba mencegah polisi masuk ke dalam kios. Polisi akhirnya harus memaksa Yati keluar dengan cara menarik lengan perempuan yang keukeuh berdiri di pintu sembari menghardik aparat.

Jenazah korban tersebut kemudian berhasil dievakuasi lalu dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Informasi lainnya yang didapatkan komparatif.ID, seorang pria yang merupakan teman almarhum ikut dibawa. Pria tersebut selama ini dikenal kerap memanfaatkan korban, seperti meminta jahitan gratis, membayarkan ongkos transport online, dll.

Artikel SebelumnyaDPRA Tetapkan Revisi Qanun Wali Nanggroe Masuk Prolega Prioritas 2025
Artikel SelanjutnyaFenomena Walid Dalam Series Bidaah Banyak di Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here