Perempuan hebat selalu dilahirkan dalam titimangsa kemasyuran Aceh sejak Kesultanan Islam Peureulak (Perlak), Kesultanan Samudera Pasai, Kesultanan Aceh Darussalam, hingga Perang Aceh.
Mereka dilahirkan dari keluarga-keluarga hebat yang menjunjung tinggi Islam, adat istiadat, dan menjaga nama baik negerinya. Perempuan-perempuan hebat itu dilahirkan dari keluarga yang memegang teguh tatanan keislaman dan keacehan yang religius patriotik.
Baca: Harum Cempaka Dalam Cinta 2 Putri Bangsawan Aceh
Sifat-sifat perempuan Aceh melekat kuat di dalam karakter mereka, yaitu sabar, penyayang, teguh, rela berkorban, patriotik, dan cinta kepada bangsa dan negeri. Mereka memegang teguh kehormatan diri, keluarga, bangsa, dan agama. Mereka tidak mengkhianati bangsa dan tanah airnya.
16 perempuan hebat tersebut adalah Perdana Menteri Kesultanan Peureulak periode 1353-1398 Putri Lindung Bulan.
Di Kesultanan Samudera Pasai Ratu Nihrasiyah Rawangsa Khadayu (1400-1428).
Kesultanan Aceh Darussalam Laksamana Malahayati, Meurah Ganti, Cut Meurah Inseuen, Ratu Taj Al Alam Safiatuddin, Ulee Balang Cut Nyak Keureuto, Cut Nyak Fatimah, Ratu Nurul Alam Nakiatuddin Sjah, Ratu Inayat Sjah, Sri Ratu Kamalat Sjah.
Ulee Balang/Jenderal Samalanga Pocut Meuligoe, Jenderal/Ulama Tengku Fakinah, Jenderal Aceh Barat Cut Nyak Dhien, Jenderal di Aceh Utara Cut Meutia, dan Jenderal di Aceh Barat Pocut Baren Biheue.
16 perempuan hebat Aceh tersebut telah menorehkan sejarah gilang gemilang.
catatan redaksi: untuk infografis lebih jernih, dapat Anda unduk di halaman Facebook komparatif.id.
