Tar Beuligat Meninggal Dunia

Tarmizi tar beuligat
Tarmizi alias Tar Beuligat, mantan pemain Persiraja, PSSB, dan Aceh Putra. Foto: Dok: Tarmizi.

Komparatif.ID, Bireuen—Tar Beuligat, salah seorang tokoh sepak bola di Kabupaten Bireuen, tutup usia pada Jumat (16/5/2025) di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Kota medan, Sumatra Utara. Menurut informasi, Tar Beuligat meninggal dalam perawatan karena mengidap penyakit jantung pada pukul 10.24 WIB.

Dunia sepak bola Bireuen kembali dihampiri kabar duka. Salah satu pemain legendaris Persatuan Sepakbola Seluruh Bireuen (PSSB) Tarmizi Hamid alias Tar Beuligat, telah kembali ke haribaan Ilahi Rabbi pada Jumat pagi.

Baca: Tarmizi “Tar Beuligat” Striker Pemberani yang Keras Kepala

Perjalan Aceh Putra di Galatama 90-92

Iskandar Jalil, Legenda Sepak Bola dari Tanah Rencong

Iskandar Jalil, Striker dari Kaki Bukit

Seorang warga Bireuen Husni (Kopral) yang sedang merawat anaknya di RS Adam Malik, mengatakan kepergian Tar Beuligat merupakan kehilangan besar bagi Bireuen.

“Bang Tar merupakan sosok yang peduli kepada sesama. Saya bisa mendapatkan kemudahan saat membawa anak ke Adam Malik, salah satunya berkat kepeduliaan beliau. Almarhum memiliki kepedulian terhadap sesama, juga pergaulannya sangat luas,” kata Husni, mantan kombatan GAM yang juga pernah nyaleg untuk Partai Aceh.

Tarmizi Hamid lahir di Gampong Meunasah Gadong, Kecamatan Jeumpa, Aceh Utara, pada tahun 1965.

Tar beuligat merupakan lulusan SMA Negeri 1 Bireuen, serta Angkatan pertama mahasiswa Jurusan Olahraga Universitas Syiah Kuala.

Karir sepak bolanya juga mentereng. Ia merupakan striker yang pernah membela bonden Kota Juang yaitu PSSB. Ia juga pernah merumput bersama Persiraja Banda Aceh. Bersama bonden kebanggaan rakyat Aceh tersebut, ia bermain pada tahun 1980. Saat itu Persiraja diasuh oleh Andrew Yap Yusuf Ohorella. Salah satu pemain legendaris kala itu M. Nasir Gurumud.

Ia juga ikut bermain bersama Aceh Putra yang berlaga di Liga Sepakbola Utama (Galatama), yaitu kompetisi sepakbola semi profesional yang diikuti oleh berbagai klub elit yang bernaung di bawah asuhan perusahaan-perusahaan bonafit di zamannya.

Tar Beuligat dilirik Aceh Putra, setelah bermain pada Piala Cakradonya edisi 1989 (edisi perdana). Pada semifinal, ia melesakkan satu gol, yang dipersembahkan kepada istrinya tercinta.

Setelah gantung sepatu pada tahun 1992, Tar menggeluti dunia bisnis. Perusahaan pertama yang ia dirikan yaitu PT Beuligat Group NAD, ia memiliki beberapa perusahaan yaitu: CV Beuligat Shiva Nusantara, CV Beuligat Rojash Perkasa, Beuligat Motor, Beuligat Cafe, Beuligat Wartel, dan Beuligat Doorsmeer.

Kini ia telah pergi, mengikuti Iskandar Jalil, legenda sepak bola asal Bireuen yang pernah memperkuat Harimau Tapanuli. Selamat jalan, Bang Tar. Selamat jalan , Legenda!

Artikel SebelumnyaPolisi Ciduk Pencuri Sepeda Motor Dosen di Darussalam
Artikel SelanjutnyaStatus WNI Dicabut, Serda Satria Arta Kumbara Sindir Pemerintah Indonesia
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here