
Komparatif.ID, Bireuen— Bupati Bireuen, H. Mukhlis ST menunaikan janjinya saat kampanye untuk menyumbangkan seluruh gaji yang diterimanya selama menjabat sebagai Bupati kepada anak-anak yatim piatu di Kabupaten Bireuen.
H. Muklis menyumbangkan seluruh gajinya yang diterima sejak dilantik sebagai Bupati Bireuen sejak 18 Februari 2025 lalu pada malam penutupan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Bireuen dan Pekan Kebudayaan Bireuen I Mahakarya Bumoe Jeumpa Tahun 2025, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Sabtu (11/10/2025).
Dalam acara itu, sebanyak 110 anak yatim piatu dari 17 kecamatan di seluruh Kabupaten Bireuen menerima santunan langsung dari Bupati Mukhlis. Setiap kecamatan diwakili oleh 17 anak yatim yang hadir di panggung utama penutupan sebagai simbol kepedulian pemerintah daerah terhadap masa depan generasi yang kurang beruntung.
Pada kesempatan tersebut, Mukhlis juga memastikan gajinya selama lima tahun masa jabatannya akan disumbangkan secara penuh untuk kesejahteraan anak yatim dan fakir miskin setiap yang akan disalurkan setiap enam bulan sekali.
Baca juga: Mukhlis Janji Akan Sumbangkan Gaji untuk Anak Yatim
“Gaji saya selama menjabat sebagai Bupati diserahkan sepenuhnya untuk anak-anak yatim piatu. Dan Insya Allah, selama lima tahun ke depan, saya tidak akan mengambil satu rupiah pun dari gaji saya sebagai Bupati. Semua akan saya sedekahkan untuk anak yatim dan fakir miskin setiap enam bulan sekali,” ujar Mukhlis.
Komitmen Mukhlis untuk menyumbangkan seluruh gajinya bukan muncul tiba-tiba. Niat tersebut telah ia sampaikan jauh sebelum dilantik sebagai Bupati, tepatnya saat Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen yang diselenggarakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) pada 22 November 2024 di Aula Wisma Bireuen Jaya.
Dalam debat tersebut, Mukhlis secara terbuka mengatakan jika dirinya dipercaya rakyat dan diridhai Allah SWT untuk memimpin, maka seluruh gaji pokoknya akan disumbangkan kepada anak yatim dan fakir miskin.
Kurang dari setahun setelah pernyataan itu, Mukhlis membuktikan ucapannya bukan sekadar janji kampanye, melainkan prinsip hidup yang ia jalankan dengan konsisten.
Tindakan ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, pejabat daerah, hingga masyarakat umum. Mereka menilai langkah Mukhlis mencerminkan keteladanan dan keikhlasan seorang pemimpin yang menempatkan amanah di atas kepentingan pribadi.











