Setiap Tahun 15 Ribu Wanita Indonesia Terkena Kanker Serviks

kanker serviks
Setiap dua menit, seorang perempuan meninggal dunia karena kanker serviks. Ilustrasi: lifepack.id.

Setiap tahun 15 ribu wanita Indonesia terkena kanker serviks. Menurut data World Health Organisation (WHO) tahun 2018, pertumbuhan kanker serviks di Indonesia tertinggi di dunia. Menurut data terbaru ditemukan 36.333 kasus baru atau 9,2 persen dari total kasus kanker di Indonesia pada 2020.

Angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia setiap tahun mencapai 7.500 orang. Setiap hari ditemukan 40 kasus baru, dan 20 wanita meninggal dunia setiap hari karena kalah melawan kanker serviks.

Baca: Penyakit Jantung Intai Setiap Wanita di Dunia

Dalam Jurnal Inovasi Penelitian, volume 3 Februari 2023 yang dipublikasikan di e-journal.id, para penulis yaitu Raihana Norfitri, Zubaidah, Rusdiana, Susanaria Alkai, yang semuanya merupakan mahasiswa STIKES Intan Martapura, mereka menyebutkan kankers serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita wanita.

Rendahnya cakupan deteksi dini merupakan salah satu alasan makin berkembangnya kanker leher rahim. Menurut data, lebih 50% penderita kanker leher rahim tidak pernah menjalani deteksi dini sebelumnya. Fakta ini membuat fakta lainnya, yaitu 69,4 persen kanker tersebut diketahui sudah pada kondisi stadium lanjut.

Data WHO terbaru, di seluruh dunia, setiap tahun wanita yang terkena kanker serviks mencapai angka 493 ribu lebih. Tingkat kematian juga mencapai setengah dari penderita, yaitu 273 ribu lebih setiap tahun.

Kanker ini terjadi pada wanita berusia 40 tahun ke atas. Displasia secara umum baru terdeteksi 10 tahun sebelum berkembang. Displasia biasanya dapat diketahui sejak usia 35 tahun. Sayangnya, karena tidak diperiksa, maka tidak dapat diketahui oleh medis.

Kanker leher rahim dapat dikenali sejak masa prakanker. Caranya dengan melakukan pemeriksaan screening. Sceening merupakan pemeriksaan sebelum gejala muncul.

Saat ini tersedia cukup bervariasi seperti pap smear, tes HPV DNA, thin prep, dan kolposkopi. Tes ini berguna untuk melihat apakah mulut rahim terdapat kelainan atau tidak.

Artikel SebelumnyaMuntazar Menang Pemilihan Keuchik Bale Panah
Artikel SelanjutnyaDemokrasi dan Tantangan Pembangunan Aceh
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here