Satukan Langkah, Pj Bupati Aceh Utara Rapat dengan Perusahaan

Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah, Jumat (29/7/2022) malam, saat rapat percepatan penurunan angka kemiskinan bersama camat dan sejumlah stakeholder terkait. Foto: Humas.
Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah, Jumat (29/7/2022) malam, saat rapat percepatan penurunan angka kemiskinan bersama camat dan sejumlah stakeholder terkait. Foto: Humas.

Komparatif.ID–Lhokseumawe–Untuk menyatukan langkah membangun Aceh Utara, Pj Bupati Azwardi Abdullah, menggelar pertemuan dengan BUMN, dan berbagai perusahaan yang bekerja di Bumi Pasee.

Pada kegiatan bertajuk Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) yang digelar di Aula Pendopo, Jumat (5/8/2022) Azwardi menyebutkan perlunya kolaborasi untuk membangun daerah.

Perusahaan-perusahaan besar seperti Bank Syariah Indonesia, Bank Aceh, PT Pema Global Energi, PT Pupuk Iskandar Muda, PTPN-I, dan lainnya punya program corporate social responsibility (CSR), yang ditujukan untuk pembangunan sosial kemasyarakatan di lingkungan masing-masing.

Pada rapat yang dipimpin oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Utara M. Nasir,S.Sos., M.Si, perwakilan perusahaan memaparkan kegiatan CSR mereka. Mulai dari penguatan UMKM, hingga pembangunan rumah duafa. Baik yang sudah dikerjakan, maupun yang akan dilakukan.

Dalam rapat yang juga dihadiri oleh para kepala dinas, LSM, dan tokoh masyarakat, Azwardi menekankan bahwa masalah utama saat ini yaitu kemiskinan. Aceh Utara berada di peringkat termiskin bila diukur dari jumlah penduduk.

Dirinya memilih tujuh kecamatan sebagai fokus utama pembangunan yang penduduk miskinnya di atas 5000 jiwa. Di kecamatan-kecamatan itu orang miskin paling parah sangat mudah ditemukan.

“Makanya untuk tahap pertama, pembangunan rumah layak huni akan kami fokuskan pada tujuh kecamatan. Ini tugas besar, dan butuh dukungan dari bapak-ibu sekalian,” kata Azwardi.

Rakyat miskin yang hidup dalam kondisi nestapa di tujuh kecamatan harus secepatnya mendapatkan intervensi dari pemerintah dan swasta.

“Rumah-rumah mereka menjadi potret buram bagi citra Aceh Utara. Dengan kolaborasi kita semua, saya yakin rencana besar ini dapat dilaksanakan dengan baik. Rata-rata mereka sudah menghuni rumah sangat tidak layak sudah 10 tahun. Ada yang 15 tahun,” kata Azwardi.

Rapat tersebut, tambahnya dimaksudkan untuk mensinergikan rencana, dan memasukkannya dalam satu data terpadu.

“Misalnya di perusahaan bapak ada kegiatan bangun rumah duafa, mari kita bangun untuk fakir-miskin yang datanya kami siapkan. Demikian juga kegiatan lainnya. Kita harus bersinergi, kolaborasi dengan komitmen penuh agar masalah itu dapat kita tuntaskan,” katanya.

Rapat tersebut ditutup dengan komitmen akan dilanjutkan dengan rapat kelompok kerja yang telah dibentuk.

Artikel SebelumnyaAzwardi Lepas Kontingen Pramuka Aceh Utara ke Jamnas XI
Artikel SelanjutnyaPembukaan FESyar 2022 Dikecam Publik, MPU:Hukum Asalnya Boleh
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here