
Komparatif.ID, Banda Aceh— Lebih dari 1.200 pelari dari berbagai penjuru Indonesia memadati Lapangan Blang Padang, Banda Aceh untuk mengikuti FKIJK Aceh Run 2025 pada Minggu (11/5/2025) pagi.
FKIJK Run Aceh 2025 dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. Menurutnya, event ini tak sekadar menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana strategis memperkenalkan Aceh sebagai daerah yang aman, terbuka, dan kaya budaya.
Dalam sambutannya, Fadhullah mengajak seluruh peserta untuk merasakan langsung atmosfer Aceh yang damai dan bersahabat. Ia menegaskan bahwa Aceh bukan wilayah tertutup, melainkan terbuka dan layak dikunjungi.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita perlihatkan wajah Aceh yang sesungguhnya—damai, bersih, dan menyenangkan,” katanya.
Tak hanya menonjolkan sisi pariwisata, event ini juga menjadi wadah memperkenalkan produk unggulan daerah. Salah satunya adalah kopi Gayo, yang menurut Fadhullah kini telah menjadi ikon kebanggaan Aceh di mata dunia.
Baca juga: FKIJK Aceh Run 2025 Target Tarik 200 Pelari Internasional
Ia menambahkan, tingkat kriminalitas di Aceh tergolong rendah, sebuah indikator penting untuk menunjukkan bahwa provinsi ini kondusif dan aman bagi siapa pun yang datang berkunjung.
Kegiatan yang digagas oleh Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) bersama OJK Aceh ini mengambil rute sejauh lima hingga 10 kilometer. Para pelari disuguhi panorama dan ikon-ikon Kota Banda Aceh, mulai dari Museum Tsunami, PLTD Apung, Masjid Baiturrahim, hingga Pantai Ulee Lheue.
Plt. Direktur Utama Bank Aceh Syariah, M Hendra Supardi, menyampaikan pihaknya terlibat penuh sebagai mitra keuangan dalam kegiatan ini. Mulai dari transaksi non-tunai, pembukaan rekening digital, hingga penyaluran hadiah peserta, seluruhnya difasilitasi oleh sistem layanan digital milik Bank Aceh.
“Kami ingin memberikan pengalaman perbankan digital langsung di lapangan, sekaligus mendukung misi pemerintah dalam mempercepat literasi dan inklusi keuangan di Aceh,” ujarnya.
Lebih jauh, Hendra menegaskan FKIJK Aceh Run 2025 merupakan momentum penting untuk menunjukkan kesiapan Aceh dalam mengadopsi layanan keuangan modern. Langkah ini sejalan dengan arah transformasi digital yang sedang digalakkan oleh Bank Aceh.
Sementara itu, Kepala OJK Aceh, Daddi Peryoga, menjelaskan ajang ini melibatkan ratusan pelaku UMKM yang menjajakan kuliner khas dan suvenir kepada para peserta dan pengunjung.
“Ini bukan sekadar lomba lari, tapi pintu masuk membangun sport tourism di Aceh. Semakin banyak orang datang, semakin besar peluang ekonomi yang terbuka,” katanya.