Puluhan Nisan Bersejarah di Gampong Jawa Dicuri Mafia

Puluhan Nisan Bersejarah di Gampong Jawa Dicuri Mafia
Ketua Umum Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) Mizuar Mahdi (baju merah) saat menggali nisan pada meuseuraya di Gampong Jawa, Minggu (17/8/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Puluhan bate jrat (nisan) berukir tinggalan sejarah masa lampau di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, raib dari tempatnya.

Nisan-nisan berukir yang merekam banyak catatan sejarah tersebut, dicuri oleh sejumlah orang yang diduga mafia benda cagar budaya.

Kabar hilangnya puluhan nisan beraksara Arab tersebut disampaikan Ketua Umum Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) Mizuar Mahdi, Rabu (29/10/2025), setelah mendapatkan kabar bila puluhan nisan lama yang mereka gali dari dalam tanah, telah raib.

Puluhan nisan lama yang berasal dari masa kejayaan Aceh Darussalam, diangkat dari dalam tanah pada kegiatan meuseuraya (gotong royong) pada Minggu (17/8/2025). Saat itu, para pegiat sejarah dan kebudayaan berhasil mengangkat 30 nisan yang telah terkubur.

Saat meuseuraya dilakukan, kondisi nisan-nisan tersebut ada yang tertanam di dalam tanah. Ada yang telah terbakar karena ditaruh dalam tumpukan sampah. Ada pula yang tertimbun di bawah tanah timbunan yang lokasinya akan dijadikan perumahan.

Baca juga: Anak Muda Pidie Meuseuraya di Jeurat Manyang

Menurut Mizuar, keberadaan nisan-nisan tersebut tidak boleh keluar dari Gampong Jawa. Nisan-nisan penanda kubur para tokoh di masa lalu, harus tetap berada di tempatnya. Tidak boleh dibawa keluar.

Di masa lalu, Gampong Jawa merupakan jantungnya Bandar Aceh Darussalam. Dengan demikian, setiap jejak yang tersisa haruslah dijaga dan dipelihara. Kelak bisa dijadikan modal untuk merekontruksi Aceh yang jaya berabad-abad silam.

Mizuar menduga bila pencurian nisan-nisan tersebut, bertujuan diperjualbelikan sebagai benda koleksi.

Terkait kehilangan tersebut, pihak Mapesa sudah membuat laporan kepada Disdikbud Kota Banda Aceh selaku pihak yang menangani. Pun demikian, sampai sekarang belum ada perkembangan.

Artikel SebelumnyaSteffy Burase Bantah Penjelasan DPD Granat Soal Batalnya Konser Slank di Aceh
Artikel SelanjutnyaIni 6 Bakal Calon Rektor USK yang Lolos ke Tahap Penjaringan
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here