MaSA Bakal Gelar Perayaan Internasional Keumalahayati ke-2 Besok

MaSA Bakal Gelar Perayaan Internasional Keumalahayati ke-2 Besok Poster. Foto: HO for Komparatif.ID.
Poster. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Majelis Seniman Aceh (MaSA) akan menggelar perayaan Internasional Laksamana Keumalahayati ke-2 di Indoor Taman Budaya Banda Aceh, mulai pukul 20.00 WIB pada Jumat (27/12/2024) besok.

Ketua Umum MaSA, Chairiyan Ramli, menyampaikan acara ini akan melibatkan berbagai elemen seni dari dalam dan luar negeri. Salah satu daya tarik utama adalah penyerahan lukisan karya seniman internasional yang menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan Keumalahayati.

Selain itu, penghargaan Anugerah Laksamana Keumalahayati akan diberikan kepada tiga individu yang dinilai berkontribusi luar biasa dalam mempromosikan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh tokoh inspiratif ini.

Sorotan peringatan tersebut ialah penampilan teater bertajuk “Laksamana Perempuan Pertama Keumalahayati”. Teater ini merupakan kolaborasi para seniman Aceh, dengan naskah yang ditulis oleh Thayeb Loh Angen, Moritza Thaher, dan Ampon Yan.

Sutradara Ampon Yan bersama timnya menghadirkan aktor berbakat seperti Cut Aja Rizka, Adek Hanafi Lataikam, dan Medya Hus. Dengan musik garapan Moritza Thaher dan M Zaini, serta dukungan artistik dari desainer Dr. Zahraini dan tim UKM Great Talent UBBG,.

Tidak hanya itu, rangkaian acara ini juga akan diisi oleh penampilan seni tradisional seperti seudati inong dari Sanggar Lempia dan hikayat oleh Syeh Nu Gampa. Penyanyi Lea Amalia dari Kasga Record akan memeriahkan suasana dengan suara merdunya, sementara monolog tentang Laksamana Keumalahayati yang dibawakan Zikrayanti.

Baca jugaPeringatan Hari Lahir Ke-473 Malahayati: Seni & Sejarah Menyatu di Taman Budaya

Puncaknya, lagu “Malahayati” yang dibawakan oleh penyanyi legendaris Aceh, Cut Aja Rizka, akan menjadi penghormatan emosional terhadap sosok Keumalahayati.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga pengingat sejarah yang mendunia. Keputusan Direktur Jenderal UNESCO, Madame Audrey Azoulay, pada Sidang Umum ke-42 UNESCO tahun lalu telah menetapkan 1 Januari 1550, hari lahir Laksamana Keumalahayati, sebagai Hari Perayaan Internasional.

Momentum ini menjadi landasan penting untuk terus memperingati warisan budaya yang ditinggalkan oleh salah satu tokoh besar dalam sejarah maritim dunia.

Perayaan kali ini, bertajuk “Titian Masa Laksamana Keumalahayati,” diselenggarakan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Balai Pelestarian Kebudayaan RI Wilayah 1 Aceh, PT Pembangunan Aceh (PEMA), serta sejumlah organisasi dan perusahaan lokal.

Awalnya, acara puncak direncanakan pada 1 Januari 2025, tetapi panitia mempercepat jadwalnya menjadi 27 Desember 2024 untuk menyelaraskan dengan kunjungan delegasi UNESCO.

Meskipun demikian, peringatan khusus tetap akan diadakan pada 1 Januari 2025 untuk memperingati hari lahir Keumalahayati yang ke-474 sekaligus menjadi momen pembubaran panitia acara.

Sejak keberhasilannya mengadakan perayaan internasional pertama tahun lalu, MaSA menunjukkan dedikasinya dalam menghidupkan kembali semangat Keumalahayati melalui seni dan budaya.

Chairiyan Ramli mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh panitia dan pihak pendukung. Ia menegaskan bahwa keberhasilan acara ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat. Ia juga mengapresiasi peran media massa yang telah membantu menyebarkan informasi mengenai perayaan ini kepada khalayak luas.

Artikel SebelumnyaMPU Aceh Imbau Tahun Baru Diisi dengan Zikir dan Doa
Artikel SelanjutnyaGempabumi, Nek Umi, & Tsunami

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here