Kacabdin Bireuen Tinjau Sekolah Terdampak Banjir

Kacabdin Bireuen Tinjau Sekolah Terdampak Banjir Paling Parah
Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen— Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Bireuen, Abdul Hamid, meninjau langsung kondisi SMK 1 Peusangan pada Senin (1/12/25) pascabanjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen.

Dalam kunjungannya, ia menyebut SMK 1 Peusangan terdampak terparah setelah melihat kondisi beberapa sekolah lain sebelumnya.

Abdul Hamid mengatakan banjir yang melanda SMK 1 Peusangan sempat mencapai setinggi kepala orang dewasa, bahkan di beberapa titik lebih dari dua meter. Sisa lumpur yang tertinggal setelah banjir surut mencapai sekitar satu meter dan di beberapa bagian setinggi pinggang orang dewasa.

Kondisi ini menyebabkan seluruh halaman dan hampir semua ruang kelas tertimbun lumpur pekat.

Kerusakan juga terlihat pada pagar sekolah yang sebagian besar dilaporkan hancur. Area luar ruangan hingga bagian belakang sekolah belum dapat diakses karena lumpur masih lembek dan berpotensi membahayakan siapa pun yang mencoba melintas. Area kantin sekolah pun tidak luput dari tumpukan material lumpur sisa banjir.

Baca juga: Kacabdin Bireuen Arungi Sungai Antar Bantuan Untuk Guru Terdampak Banjir

Abdul Hamid menegaskan proses pembersihan tidak mungkin dilakukan hanya dengan tenaga siswa dan guru. Ia menyatakan bahwa dibutuhkan alat berat agar proses pembersihan dapat dilakukan secara efektif dan cepat.

Tanpa alat berat, ia khawatir waktu belajar siswa akan terganggu lebih lama.

“Lumpur ini sangat tinggi, hampir satu meter, dan kondisinya masih berair, sangat susah dibersihkan. Kami tidak akan mungkin bisa membersihkannya dengan tenaga siswa atau guru. Ini membutuhkan alat berat,” ujarnya.

Selain kerusakan bangunan, banjir juga menyebabkan kerugian besar pada peralatan sekolah. Komputer, laptop, dan sarana praktik kejuruan dipastikan tidak dapat digunakan lagi setelah terendam air selama tiga hari. Mesin jahit dan peralatan praktik lainnya juga dilaporkan rusak total.

Melihat kondisi tersebut, Abdul Hamid memutuskan untuk memperpanjang masa libur sekolah sampai lingkungan SMK 1 Peusangan benar-benar aman digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ia kembali meminta pemerintah daerah maupun pihak terkait segera turun tangan.

“Sekali lagi saya ingatkan, sekolah ini tidak mungkin dibersihkan oleh anak-anak dan guru. Kami butuh pihak ketiga atau dari pemerintah untuk segera membawa alat berat ke sini agar seluruh lumpur bisa kita bersihkan. Jika tidak, anak-anak tidak akan bisa bersekolah,” tegasnya.

Artikel SebelumnyaMualem Menangis: Aceh Seperti Alami Tsunami Kedua
Artikel SelanjutnyaBPMA dan Pemerintah Aceh Salurkan Logistik Bantuan Lewat Jalur Laut

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here