Komparatif.ID, Jakarta— INPEX Masela, LTD, anak perusahaan dari raksasa energi Jepang INPEX Corporation, bersama konsorsium mitra kerja sama Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (PETRONAS Masela) mengumumkan dimulainya fase inisiasi Front-End Engineering Design (FEED) pengembangan Onshore LNG (OLNG) untuk proyek LNG Abadi di Blok Masela.
Inisiasi ini menandai dimulainya proses pemilihan teknologi utama dalam proyek tersebut, yakni lisensor likuefaksi dan teknologi penggerak turbin gas, dua komponen kunci yang akan menentukan efisiensi dan keandalan proyek ke depan.
Kedua teknologi ini tak hanya penting dalam mempercepat desain rekayasa awal, tetapi juga menjadi fondasi teknis dan komersial untuk pelaksanaan tahap FEED selanjutnya, yang akan mematangkan jalur menuju keputusan investasi akhir atau Final Investment Decision (FID).
Peluncuran inisiasi FEED OLNG dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, bersama Presiden dan CEO INPEX Corporation, Takayuki Ueda.
Dalam sambutannya, Djoko menyampaikan proyek gas Blok Masela sangat vital karena termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional dan memegang peran penting dalam mendukung ketahanan energi nasional Indonesia.
Djoko menyebut momen peluncuran ini sebagai langkah besar berikutnya dalam perjalanan panjang Proyek Abadi, yang akan memastikan desain teknis proyek sesuai dengan kebutuhan komersial dan lingkungan.
Ia berharap fase inisiasi ini menjadi tonggak penting yang membawa proyek ke arah selanjutnya secara tepat waktu, tepat biaya, sesuai jadwal, dan mengutamakan keselamatan.
Baca juga: Azhari Usul Pipanisasi Gas dari Krueng Geukuh ke Bireuen
Ia juga mengatakan keberhasilan inisiasi FEED OLNG ini akan menjadi dasar yang kuat untuk percepatan proses pengambilan keputusan investasi akhir tahun depan dan realisasi proyek pada 2030.
“Proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, tetapi juga menjadi benchmark sebagai proyek kelas dunia yang mengedepankan keselamatan, keberlanjutan, dan keunggulan teknis,” terang Djoko saat peresmian di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Sementara iut, Presiden dan CEO INPEX Corporation, Takayuki Ueda, menekankan dimulainya inisiasi FEED OLNG merupakan bukti kemajuan berkelanjutan dari Proyek Abadi.
Ueda menyebut proyek ini akan menjadi pionir di Indonesia karena sejak awal dirancang untuk mengintegrasikan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), menjadikannya proyek LNG pertama di tanah air yang mengadopsi pendekatan dekarbonisasi secara komprehensif.
Ia yakin proyek ini bukan hanya akan membuka potensi sumber daya gas besar di wilayah Masela, tetapi juga memperkuat komitmen Indonesia dalam transisi menuju energi bersih.
“Pelaksanaan Inisiasi FEED OLNG merupakan pencapaian penting yang menunjukkan kemajuan berkelanjutan dari Proyek Abadi. Proyek ini akan memberikan nilai besar dalam memperkuat ketahanan energi nasional Indonesia,” ujar Ueda.
Sementara itu, Presiden Direktur INPEX Masela, LTD., Kenji Hasegawa, mengungkapkan rencana perusahaan untuk memulai tahap FEED penuh pada pertengahan tahun ini dan menargetkan Final Investment Decision (FID) sebelum masuk ke tahap rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi (EPCI).
Menurut Hasegawa, proyek ini sangat kompleks dengan tantangan besar, tetapi INPEX yakin melalui pengalaman dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, Proyek Abadi dapat direalisasikan secara sukses.
Proyek ini akan mencakup pembangunan dua unit train likuefaksi LNG di darat dengan total kapasitas produksi 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), penyaluran gas melalui pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, serta produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (BCPD).