Komparatif.ID,Banda Aceh—Pesawat udara komersil FireFly kembali membuka rute langsung Banda Aceh-Penang. Jalur tersebut sempat ditutup akibat pandemi Covid-19 yang melumpuhkan perekonomian dunia.
Pembukaan jalur Banda Aceh-Penang dimulai Senin (7/11/2022) pukul 11.10 WIB, ditandai dengan mendaratnya Boieng 737-800 Jets di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
Pesawat komersil Firefly,di bawah naungan FlyFirefly Sdn Bhd adalah anak perusahaan maskapai penerbangan Malaysia Airlines yang didirikan pada tanggal 3 April 2007, mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, dengan membawa 40 penumpang.
Baca juga: Direktur AirAsia Kunjungi Museum Tsunami Aceh
Pesawat dengan nomor penerbangan FY3510 turut serta membawa Global Head of Sales Malaysia Airlines Group, Roslan Bin Ismail dan rombongan. Mereka disambut Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh Iskandar didampingi, Pj. Bupati Aceh Besar Iswanto, Kadishub Aceh T. Faisal, dan Kadisbudbpar Aceh Almuniza Kamal, GM. Angkasa Pura II Bandara SIM, dan GM AirNav Banda Aceh di ruang VIP Bandara SIM.
Dijadwalkan akan beroperasi dua kali seminggu setiap Senin dan Jumat menggunakan nomor pesawat FY3510 dan FY3511. Direncanakan pula, layanan ini secara bertahap akan meningkat empat kali seminggu pada Desember mendatang.
Dalam rilis resminya, Chief Executive Officer FireFly, Philip See mengatakan dibukanya penerbangan ini memberi kemudahan bagi warga Malaysia dan Indonesia (Aceh). Baik yang ingin melakukan penerbangan wisata, medis, maupun melanjutkan pendidikan.
“Kami berusaha untuk membawa kemudahan bagi masyarakat Banda Aceh ke Penang, dan sebaliknya, karena akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan aktivitas kunjungan,” sebutnya.
Tepat pukul 12.00 WIB pesawat FireFly kembali terbang mengudara menuju Penang membawa 185 penumpang. Seperti diketahui, pesawat ini memiliki kapasitas 189 penumpang.
Kadibudpar Aceh Almuniza Kamal secara terpisah menyambut baik kembalinya FireFly ke Serambi Mekkah. Malaysia dan Aceh memiliki hubungan yang sangat lama, dan memiliki kemiripan dalam budaya.
Selama ini wisatawan dari Malaysia cukup banyak berkunjung ke Aceh. Demikian juga sebaliknya. Dia berharap dengan dibukanya kembali jalur udara Banda Aceh-Penang, jumlah wisatawan dari negeri jiran yang berkunjung semakin bertambah banyak.
“Aceh merupakan daerah yang memiliki distinasi wisata cukup kaya. Mulai dari objek wisata alam, hingga religius dan budaya. Turis dari Malaysia sangat meminati khazanah Serambi Mekkah yang sangat beragam dan tentunya religius,” sebut Amuniza.
“Kami juga bakal mempromosikan layanan penerbangan ini kepada masyarakat. Kita bisa berkolaborasi untuk mempromosikannya, bisa berupa isi konten video dan foto melalui media sosial yang kami miliki, memasang baliho, serta mengundang teman-teman media untuk menginformasikan tentang hal ini,” kata Almuniza.
Almuniza berharap pada setiap penerbangan ke Penang-Aceh, agar diperbolehkan menyertakan informasi-informasi tentang destinasi Aceh berupa brosur atau majalah bagi penumpang di pesawat.
Tentang FireFly
FlyFirefly Sdn Bhd, beroperasi sebagai Firefly, adalah anak perusahaan maskapai penerbangan Malaysia Airlines yang didirikan pada tanggal 3 April 2007.
Pembentukan perusahaan itu oleh Malaysia Airlines ini dikarenakan maskapai penerbangan saingannya, Air Asia juga membentuk tiga anak maskapai, yaitu Thai AirAsia, Indonesia AirAsia, dan AirAsia X.
Firefly memulai awal operasinya pada hari yang sama, dari Penang ke Kota Bharu. Maskapai ini dianggap sebagai Maskapai Penerbangan Komunitas Pertama Malaysia.
Meskipun maskapai tersebut 100% milik Malaysia Airlines, tapi memiliki manajemen terpisah, yaitu dengan FlyFirefly Sdn Bhd. Perusahaan itu berfokus untuk melayani IMTS-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand, and Singapore Growth Triangle/Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura) yang dihuni oleh 332.154.349 orang.