Komparatif.ID, Jakarta– Berilah yang terbaik, maka kau akan mendapatkan yang terbaik. Demikianlah falsafah yang paling mengena untuk menggambarkan perjalanan hidup Chowadja Sanova.
Saat ini, pria kelahiran Lhokseumawe, Senin, 16 Juli 1984, menjabat Komisaris Independen PT Semen Baturaja (Persero) tbk, Palembang, Sumatera Selatan. Lelaki yang sering disapa Oja itu, ditunjuk pada posisinya saat ini setelah Pemegang saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) sepakat mengubah jajaran manajemen perusahaan.
Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (27/5/2021).
“Terdapat perubahan susunan pengurus dengan penambahan pengangkatan Komisaris Independen Semen Baturaja Chowadja Sanova,” ujar Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim, seperti dilansir Katadata.co.id.
Keputusan ini merupakan usulan dari pemegang saham Seri A Dwiwarna. Dalam hal ini pemerintah yang diwakili Kementerian BUMN pimpinan Erick Thohir.
Keberadaan Oja di kursi Komisaris Independen PT Semen Baturaja (Persero) tbk, bukan semata karena ia telah berjuang bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf. Tapi juga didukung oleh pengalaman dan pendidikan yang dimiliki Chowadja Sanova.
Pria ramah penyuka masakan Aceh tersebut meraih gelar Sarjana Banking and Finance dari Universitas Victoria Melbourne, Australia pada tahun 2006. Selanjutnya pada tahun 2012 ia meraih gelar Master Management dari Robert Gordon University, Aberdeen, UK.
Sebelum bergabung dengan PT Semen Baturaja, Oja menjabat Director of Operations PT Sanjaya Cipta Sejahtera (2019 – 2021). Director of Operations PT Sanjaya Energi Asri (2015 – 2018), Budget and Cost Control PT Indo Gas Methan (2013 – 2015).
Ia juga pernah menduduki jabatan Budget and Cost Control SOEL/SMEC, MEO Australia International Ltd (2012 – 2013), Planning Analyst BTPO/CPO, Mobil Cepu Ltd, ExxonMobil Indonesia (2009 – 2011), dan pernah memegang jabatan Financial Analyst USB GREF (Global Real Estate Facilities), ExxonMobil Indonesia (2009 – 2011).
Hal menarik dari pria berkacamata tersebut, meskipun telah pernah mengecap pendidikan di luar negeri, dan menjadi diaspora Aceh di Pulau Jawa, Oja tetap pemuda Aceh yang menggemari kuliner khas Serambi Mekkah.
Oja juga masih sangat fasih berbicara dalam bahasa Aceh. Bahkan ketika bertemu di Ayam Pramugari, Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (8/8/2022), ia sepenuhnya berbicara dalam bahasa Aceh tatkala bincang-bincang.
“Mangat that masakan geutanyoe Aceh (makanan kita Aceh sangat sedap),” katanya sembari mengudap paha ayam pramugari yang baru saja selesai digoreng.