Komparatif.ID– Changpeng Zhao benar-benar tidak terdampak pandemic Covid-19. Di tengah huru-hara dunia akibat serangan virus tersebut sejak awal 2020, pengusaha Kanada tersebut justru berhasil menempatkan dirinya sebagai manusia terkaya 2022 di sector crypto dan blockchain.
Nama Changpeng Zhao masuk dalam daftar World’s Billionaires tahunan Forbes, yang diterbitkan Selasa (5/4/2022).
Changpeng Zhao menduduki peringkat orang terkaya di dunia nomor urut 19, dan menjadi manusia paling kaya di sector crypto dan blockchain tahun sepanjang setahun ini. Omzetnya meningkat menjadi : $65 miliar yang bersumber dari Binance.
Dunia cryptocurrency terus mengalami laju pertumbuhan yang positif. Di tengah bertbagai krisis dunia, sector tersebut tumbuh bagus dan berhasil mengumpulkan uang $2 triliun.
Pengusaha berdarah Tionghoa itu merupakan pendiri dan CEO Binance “CZ”. Forbes memperkirakan bahwa ia memiliki setidaknya 70% dari Binance, platform global terkemuka untuk perdagangan kripto.
Tahun lalu, perusahaan Changpeng Zhao dilaporkan memfasilitasi sekitar dua pertiga dari semua volume perdagangan yang ditangani oleh perubahan terpusat, menghasilkan perkiraan pendapatan di $16 miliar.
Berdasarkan perkiraan tersebut, Forbes telah meningkatkan evaluasi kekayaan Changpeng Zhao $1,9 miliar tahun lalu. Pria berusia 44 tahun itu juga memegang sebagian kecil Bitcoin dan sejumlah BNB yang dirahasiakan, token asli Binance. Binance berencana untuk melakukan investasi besar di perusahaan induk yang akan memiliki Forbes menyusul transaksi daftar publik yang diumumkan sebelumnya oleh Forbes.
Changpeng Zhao lahir di Provinsi Jiangsu, China, pada akhir 1980-an, ia pindah bersama keluarganya ke Vancouver, British Columbia, Kanada. Ayahnya adalah seorang profesor di China sebelum dia dicap sebagai “intelek pro-borjuis” dan diasingkan dari negaranya.
Di masa remajanya, Zhao membantu menghidupi keluarganya dengan bekerja di sejumlah pekerjaan industri jasa termasuk menjadi karyawan McDonald. Zhao kuliah di McGill University di Montreal, Kanada, di mana dia mengambil jurusan ilmu komputer.
Setelah kuliah, Zhao mulai bekerja di Bursa Efek Tokyo, mengembangkan perangkat lunak untuk mencocokkan pesanan perdagangan. Dia juga bekerja di Bloomberg Tradebook di mana dia adalah pengembang perangkat lunak perdagangan berjangka.
Pada tahun 2005 pindah ke Shanghai mendirikan Fusion Systems, yang dikenal dengan “beberapa sistem perdagangan frekuensi tinggi tercepat untuk pialang.
Mulai tahun 2013, Changpeng Zhao bekerja untuk berbagai proyek mata uang kripto termasuk Blockchain.info dan juga menjabat sebagai kepala teknologi OKCoin.
Pada 2017, Zhao meninggalkan OKCoin untuk memulai pertukaran mata uang kripto yang disebut Binance. Dia meluncurkan perusahaan pada Juli 2017, mengikuti pendanaan $15 juta yang dikumpulkan selama penawaran koin awal.
Dalam waktu kurang dari delapan bulan, Zhao mengembangkan Binance menjadi pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan per April 2018.
Pada Februari 2018, Majalah Forbes menempatkannya di urutan ketiga dalam daftar “Orang Terkaya Dalam Mata Uang Kripto”. Pada 2021, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $ 1,9 miliar. Pada September 2020, dia disebutkan dalam gugatan terhadap Binance yang menuduh bahwa Binance memfasilitasi pencucian lebih dari $ 9 juta.
Sumber: Forbes, CNBC Indonesia, Bloomberg.com