Komparatif.ID, Banda Aceh— Rektor USK Prof. Dr. Marwan, Jumat (8/4/2022) siang menyebutkan pasar modal Indonesia mulai membaik sejak 1 April. Pertumbuhan yang mengalami tren positif tersebut telah menyebabkan harga saham menguat 7,6 %, dan telah mencatat all time high pada level 7078.
Menurut Rektor USK, kondisi tersebut harus dipertahankan dalam rangka menggapai target pertumbuhan nasional. Sejumlah indikator lainnya bidang ekonomi juga ikut pulih seperti perbankan, yang saat ini telah semakin baik dalam menyalurkan kredit, serta tumbuhnya dana pihak ketiga.
“Trend positif ini perlu dipertahankan agar ekonomi Indonesia secepatnya pulih,” kata Rektor USK, saat memberikan kata sambutan pada kuliah umum bertema “Strategis OJK dalam Mengakselerasi pemulihan Ekonomi Nasional ,melalui Penguatan Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekoomi Baru” yang digelar di ACC Dayan Dawood.
Ketua Dewan Komisioner (Dk) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang didapuk sebagai pembicara pada kuliah umum tersebut mengatakan kebijakan strategis OJK dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi Nasional, dilakukan melalui penguatan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Wimboh mengatakan naik turunnya ekonomi nasional mempengaruhi Bursa Saham Indonesia. Awal mula turunnya nilai saham di bursa tersebut oleh kemunculan virus Covid-19 yang mengakibatkan lumpuhnya perdagangan secara global.
Menjawab situasi genting tersebut, di depan Rektor USK Wimboh mengatakan Pemerintah telah menerbitkan Perppu Nomor 4 Tahun 2008, sebagai landasan hukum yang kuat dalam rangka pencegahan dan penanganan krisis yang berpotensi membahayakan stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional.
“Pengusaha yang kesulitan dengan duit, boleh ditunda dulu penagihannya. Banyak para usahawan yang meminta untuk menunda pembayaran dikarenakan lumpuhnya perdagangan,” terang Wimboh.
Wimboh santoso juga menyinggung tentang perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan pasar saham dunia tidak stabil. Hal ini karenakan Rusia adalah suplayer besar energi dunia. Perang itu membuat membuat harga komoditi energi naik. Pemerintah Indonesia ikut terdampak sehingga menaikkan harga pertamax menjadi Rp 12.500 per liter.
Acara tersebut diawali dengan penandatangan nota kesepahaman Kampus Merdeka antara DK OJK dan Rektor USK, yang disaksikan oleh para kepala OJK, akademisi, dan mahasiswa USK.