Anak Muda Banda Aceh Pilih Barbershop Meski Lebih Mahal

Anak Muda Banda Aceh Pilih Barbershop Meski Lebih Mahal Dedi saat melayani pelanggan Barbershop di kawasan Lamnyong, Banda Aceh. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.
Dedi saat melayani pelanggan Barbershop di kawasan Lamnyong, Banda Aceh. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Anak muda Banda Aceh yang didominasi kalangan mahasiswa lebih memilih barbershop sebagai tempat pangkas rambut favorit, perlahan meninggalkan pangkas rambut tradisional yang dulu mendominasi.

Dedi (26), barber muda asal Simeulue yang kini bekerja di barbershop populer di Darussalam menyaksikan langsung pergeseran preferensi para pemuda dalam memilih tempat untuk merawat gaya rambut mereka.

Dedi yang berinteraksi sehari-hari dengan mahasiswa dari kampus besar seperti Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar-Raniry, melihat bagaimana barbershop menjadi lebih dari sekadar tempat potong rambut bagi anak muda.

“Barbershop sekarang bukan cuma buat potong rambut, tapi udah kayak tempat nongkrong yang nyaman. Di sini ada AC, WiFi gratis, sofa empuk, bahkan musik. Jadi, nggak cuma potong rambut, mereka juga bisa ngobrol dan bersantai,” ujarnya kepada Komparatif.ID, Selasa (29/10/2024).

Dedi menuturkan perubahan ini tidak hanya soal kenyamanan fisik, tapi juga layanan yang ditawarkan. Di barbershop tempatnya bekerja, para pelanggan bisa mendapatkan lebih dari sekadar potongan rambut, seperti hair wash, creambath, dan styling.

Menurutnya, tempat pangkas tradisional mungkin kalah dalam memberikan pelayanan ini, sehingga banyak anak muda merasa kurang cocok jika ingin gaya rambut yang sedang tren.

Baca jugaTeh Rambut Jagung, Minuman Kaya Manfaat

“Di barbershop, layanan kita lebih lengkap. Selain pangkas rambut, kita juga sediakan layanan seperti hair wash, cream bath, hingga styling yang bikin mereka lebih pede. Tempat pangkas tradisional memang lebih simpel, jadi banyak yang merasa kurang cocok untuk tren rambut sekarang,” tambahnya.

Dedi yang dulu sempat bekerja di pangkas rambut tradisional selama satu tahun menyadari perbedaan suasana antara barbershop dan tempat pangkas tradisional. Di tempat lama, ia lebih sering melayani pelanggan berusia lanjut.

“Di pangkas tradisional, kebanyakan pelanggan itu bapak-bapak. Anak-anak muda jarang ke sana, apalagi sekarang barbershop di mana-mana,” ungkapnya.

Sebagai barber muda, Dedi paham betul bahwa tampil keren adalah kebutuhan utama para anak muda, terutama di era media sosial yang kini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

“Setelah potong rambut, banyak pelanggan yang langsung foto atau bikin video buat Instagram atau TikTok. Barbershop udah jadi gaya hidup. Mereka ingin tampil sesuai tren,” kata Dedi.

Di barbershop tempatnya bekerja, suasana kekinian benar-benar dijaga. Para barber yang bertugas di sana pun kebanyakan anak muda yang paham dengan tren rambut terkini.

“Kami sering dengerin musik viral dan ngobrol soal tren rambut yang sedang booming. Jadi, mereka nggak cuma potong rambut, tapi juga menikmati suasana,” katanya.

Dedi juga menekankan bagi banyak anak muda, pergi ke barbershop bukan hanya soal potongan rambut, tetapi bagian dari gaya hidup. Dengan harga yang sedikit lebih mahal, mereka merasa puas dengan layanan dan kualitas yang diberikan.

“Anak-anak muda nggak keberatan bayar lebih asalkan hasilnya memuaskan. Layanan yang didapatkan di Barbershop bagi mereka sepadan dengan biaya yang dikeluarkan,” lanjutnya.

Namun, Dedi juga mengakui bahwa tren ini memberikan tantangan tersendiri bagi tempat pangkas rambut tradisional. Menurutnya, pangkas tradisional bisa tetap bersaing jika mereka berinovasi.

“Mungkin mereka perlu tambahin layanan modern atau memperbaiki suasana agar lebih nyaman dan sesuai tren. Nggak perlu yang mahal, yang penting membuat pelanggan merasa betah,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaPUPR Pidie Ultimatum Proyek Jalan Sp. Beutong-Laweung Harus Selesai Tepat Waktu
Artikel SelanjutnyaMuslim Ayub Minta KBRI Phnom Penh Selamatkan Warga Aceh yang Diburu Mafia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here