Komparatif.ID, Banda Aceh— Forum Aceh Bersatu (FAB) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Mengoptimalkan Potensi Aceh dalam Perekonomian Global” di Zakir Kupi, Banda Aceh, Sabtu (9/9/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Plt Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Aceh, Husaini MM, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, Azhari MSi, serta perwakilan dari Divisi UMKM Bank Aceh Syariah (BAS), Ziaurrahman.
Ketua FAB, Saiful Mulki, dalam sambutannya menekankan pentingnya kehadiran dan gagasan dari peserta dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi Aceh dalam konteks global.
“Kami akan terus mengolah hasil diskusi ini dan berkomitmen untuk mengimplementasikan rekomendasi yang dihasilkan. Semoga hal ini dapat menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Aceh,” ungkap Mulki.
Pemantik diskusi pertama, Kepala Divisi UMKM Bank Aceh Syariah (BAS), Ziaurrahman, menyampaikan bahwa BAS kini semakin aktif terlibat di lapangan mengakselerasi perkembangan sektor UMKM dengan sistem jemput bola.
“Langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan langsung kepada masyarakat, sehingga pelaku UMKM bisa merasakan manfaatnya,” ujar Ziaurrahman.
Ia juga menegaskan, BAS telah melakukan berbagai upaya pengembangan, diantaranya sosialisasi masif informasi kepada masyarakat tentang produk-produk yang ditawarkan oleh BAS, termasuk bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca juga: Dukung Perkembangan UMKM, BAS Terima Penghargaan SAA 2023
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, Azhari, menegaskan pentingnya peran investor dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Ia mengatakan kehadiran investor akan membawa dampak positif bagi perekonomian Aceh.
Azhari menjelaskan bahwa investasi dari pihak swasta akan membuka berbagai peluang baru di Aceh. Investasi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Oleh karena itu, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki terus mendorong upaya untuk meningkatkan investasi di Aceh.
Azhari juga menekankan pentingnya legalitas dalam mengembangkan UMKM. Menurutnya, UMKM yang memiliki legalitas yang kuat lebih mudah mendapatkan bantuan modal usaha dari pemerintah.
Ia membeberkan Pemerintah Aceh terus memberikan dukungan dalam hal pendampingan legalitas, bantuan usaha, dan pelatihan pengembangan usaha kepada pelaku UMKM.
Azhari juga mengungkapkan bahwa saat ini ekonomi Aceh sedang mengalami perkembangan positif, yang tercermin dari peningkatan serapan anggaran bantuan usaha dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan.
Terakhir, Azhari menekankan Pemerintah Aceh tidak bisa sendirian menggerek naik perekonomian Aceh. Diperlukan keterlibatan semua elemen masyarakat dalam upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan investasi yang lebih besar dan dukungan terus-menerus dari semua pihak, Aceh dapat menjelma menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang signifikan di tingkat regional.