Murni M. Nasir, Aktivis yang Kuliah 14 Tahun

Murni M. Nasir
Murni M. Nasir, lulus kuliah setelah menempuh studi 14 tahun. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen– Perjalanan Murni M. Nasir seperti kata pepatah Melayu biar lambat asal selamat. Dia yudisium sebagai sarjana pada Sabtu, 2 Desember 2023. Dara tersebut menamatkan pelajarannya di Universitas Almuslim,Bireuen, setelah menghabiskan waktu 3 lustrum kurang setahun.

Satu dekade ditambah empat tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menghabiskan masa kuliah di tingkat sarjana. Dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kemudian pindah ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), menjadikan Murni M. Nasir sebagai mahasiswa terlama yang menuntaskan studi di angkatannya.

Baca: Penyandang Disabilitas di Bireuen Ikuti Sosialisasi Pemilu dan Pilkada

Bukan karena tidak cerdas. Murni M. Nasir justru terlambat selesai sarjana, karena terlalu banyak menghabiskan waktu di luar kampus. Ia aktif bergerak di organisasi mahasiswa, hingga kemudian melanglang buana pada berbagai kegiatan yang kemudian membawanya terbang ke berbagai kota di Indonesia.

Perempuan asal Teupin Siron, Kecamatan Gandapura, Bireuen, lahir pada 17 Februari 1991. Ia merupakan buah cinta dari Teungku M. Nasir dan Nurazizah. Sebagai anak bungsu dari enam bersaudara, ia telah kehilangan ibu tatkala dirinya masih sangat kecil. Dari sanalah jiwa mandirinya tumbuh.

M. Nasir yang kemudian menikah lagi dengan Suryani, merupakan pria yang sangat bertanggung jawab. Meski memiliki delapan anak dari dua pernikahan, ia tetap mengutamakan pendidikan untuk putra-putrinya.

Setelah menamatkan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Gandapura, pada tahun 2009 Murni melanjutkan pendidikan ke Universitas Almuslim. Walau memilih FKIP, tapi ia lebih tertarik pada isu-isu sosial. Oleh karena itu, ketimbang mendaftar sebagai pengurus himpunan jurusan, ia justru melipir ke Lembaga Pers Mahasiswa Suara Almuslim (LPM SA). Di organisasi itu dia ditempa berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan jurnalistik dan antikorupsi.

Karena salah satu seniornya di LPM SA merupakan penggiat antikorupsi di LSM Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen, Murni pun terbiasa bermain ke kantor lembaga itu. Akhirnya ia pun direkrut sebagai staf, dan akhirnya didapuk sebagai Plt Koordinator setelah Mukhlis Munir mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Setelah sekian waktu mengembangkan diri di GaSAk, ia kemudian bekerja pada LSM yang serupa yaitu GeRAK Aceh. Dara ramah tersebut ditunjuk sebagai koordinator di Bireuen, sekaligus penanggung jawab beberapa program lembaga tersebut. Sembari bekerja di GeRAK ia juga aktif membina kelompok studi mahasiswa termasuk LPM SA, Jurnalis Warga Bireuen, dan Gerakan Mari Berbagi (GMB).

Di luar itu Murni juga terlibat aktif dalam Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), Kawan Bung Hatta (KBH), serta sejumlah komunitas lainnya yang bergerak pada isu penguatan perempuan dan pemenuhan hak-hak dasar warga negara.

Keberhasilan Murni M. Nasir lulus sebagai sarjana setelah 14 tahun, disambut tepuk tangan oleh rekan-rekannya. Direktur LSM RaTA Junaidi dalam sebuah komentarnya di media sosial menyebutkan ada yang cepat lulus tapi tidak bisa apa-apa, ada yang terlambat lulus tapi bisa apa saja

Apa target Murni M. Nasir setelah jadi Sarjana Administrasi Publik (S.A.P) ? Dara pemberani tersebut sedang menyusun rencana ke luar negeri. Targetnya Canada.

Artikel SebelumnyaDemokrat Aceh Incar 13 Kursi DPRA
Artikel SelanjutnyaGenjatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Serang Gaza
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here