X Akan Hapus Fitur Blokir, Elon Musk Banjir Kritik

Elon Musk mengatakan fitur pemblokiran akan dihapus dari platform media sosial X —sebelumnya bernama Twitter. Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters
Elon Musk mengatakan fitur pemblokiran akan dihapus dari platform media sosial X —sebelumnya bernama Twitter. Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters.

Komparatif.ID, Silicon Valley— Perusahaan media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengumumkan rencananya untuk menghapus fitur perlindungan yang memungkinkan pengguna untuk memblokir akun lain. Langkah ini menuai kontroversi dan banjir kritikan di kalangan pengguna, dan pihak terkait seperti Apps Store dan Google Play.

Fungsi pemblokiran ini memungkinkan pengguna untuk membatasi akses akun tertentu agar tidak dapat menghubungi, melihat postingan, atau mengikuti pengguna lain. “Blokir akan dihapus sebagai ‘fitur’, kecuali untuk pesan langsung (DM),” ungkap CEO X, Elon Musk, melalui sebuah posting di platform tersebut.

Elon berpendapat bahwa platformnya akan mempertahankan fitur silent (bisu) yang dapat menyaring akun-akun tertentu agar tidak dapat melihat konten pengguna lain. Namun, berbeda dengan pemblokiran, fitur ini tidak memberi tahu akun yang bersangkutan tentang tindakan tersebut.

Elon, yang dikenal sebagai seorang pendukung kebebasan berbicara, menghadapi kritik karena langkah ini dianggap tidak bertanggung jawab oleh beberapa pihak. Para peneliti telah mengamati peningkatan ujaran kebencian dan konten anti-Semit di platform tersebut sejak kepemimpinan diambil Musk, sementara beberapa pemerintah telah menuduh perusahaan ini tidak cukup aktif dalam memoderasi konten.

Baca juga: Elon Musk Tantang Zuckerberg Tarung MMA di Italia

Keputusan untuk menghapus atau membatasi fitur pemblokiran ini juga dapat membawa perusahaan X berhadapan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh App Store milik Apple dan Google Play milik Alphabet.

Apple telah menginstruksikan bahwa aplikasi dengan konten buatan pengguna harus memiliki mekanisme untuk memblokir pengguna yang melakukan perilaku kasar. Sementara itu, Google Play Store juga meminta aplikasi memiliki sistem dalam aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk memblokir konten dan pengguna yang tidak diinginkan.

Hingga saat ini, X bersama dengan Google dan Apple belum memberikan komentar resmi terkait rencana antisipasi penghapusan fitur blokir. Kepala eksekutif X, Linda Yaccarino, membela keputusan Musk dengan menyatakan bahwa perusahaan sedang mengembangkan solusi yang lebih baik dari fitur pemblokiran dan fitur bisu saat ini.

Dalam pengumuman resminya, X mengungkapkan bahwa Elon akan tetap memimpin tim produk dan teknik, sementara Linda Yaccarino akan mengambil alih kepemimpinan divisi lainnya, termasuk hukum dan penjualan.

Artikel SebelumnyaKemenkeu Bikin Selap-selip Dana Perjalanan Dinas Makin Sulit
Artikel SelanjutnyaS.M. Kartosoewirjo Menolak Panggung Politik Pusat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here