Wawan Ditinggal Kawin Karena Tak Kunjung Melamar Wiwin

ditinggal kawin
Ilustrasi pria muda yang kecewa setelah ditinggal kawin oleh pacarnya. Foto: Meta AI.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Seorang pria berumur 25 tahun, akhirnya ditinggal kawin oleh pacarnya, hanya karena sang pria tak kunjung melamar sang gadis. Kasus ditinggal kawin merupakan peristiwa yang terus berulang yang dialami oleh individu berbeda.

Sebut saja namanya Wawan, pria berusia 25 tahun. Dia merupakan lulusan salah satu perguruan tinggi di Aceh, yang setelah bertahun-tahun setelah lulus tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Sebagai sarjana, jangankan menjadi tumpuan harapan pacar, menjadi teman ekonomi ayahnya saja belum mampu.

Baca: 8 Tahun Pacaran, Ditagih Nikah, Airlangga Marah-marah

Wawan telah lama pacaran dengan kekasihnya bernama Wiwin (23). Perempuan yang kuliah satu fakultas dengan Wawan, merupakan adik leting dua tingkat. Mereka saling jatuh cinta ketika ospek di kampus. Di mata Wiwin saat itu, kakak leting tersebut merupakan senior yang karismatik.

Setelah masa perkenalan kampus selesai, mereka berdua komit menjalin asmara. Selama menjalin asmara, mereka sering jalan bareng ke pantai, makan bakso di warung, jajan cilok di tepi jalan.

Wawan juga sering mengantar martabak ke kosnya Wiwin. Meski Wawan hanya diperkenankan masuk hingga pekarangan kos, hatinya sudah sangat bahagia. Apalagi ketika sang belahan jiwa tersenyum manis saat menerima oleh-oleh.

Hari berganti, bulan berjalan, dan tahun pun berlalu. Setelah perjuangan panjang akhirnya wawan lulus kuliah. Dia menyandang sarjana.

Sejak sang kekasih lulus kuliah, Wiwin sudah berharap sang belahan segera mencari pekerjaan. Dari hasil kerjanya itu, setidaknya bisa pelan-pelan menabung, dan sebagian untuk membantu orang tua.

Dua tahun kemudian Wiwin juga lulus. Saat berstatus mahasiswa dia telah merintis bisnis di market place daring. Dia menjadi afiliator produk fashion dan kosmetik. Pendapatannya per bulan naik turun. Tapi secara umum sudah setara UMR Aceh.

Bagaimana dengan Wawan. Dia lelaki yang tidak mandiri. Berbekal beasiswa dari kedua orang tua, dia menempuh studi. Selama kuliah dia asyik dengan dunia maya. Bukan pengembangan diri. Tapi tenggelam dalam dunia gaming hingga larut malam.

Setelah lulus kuliah dia tidak bisa mengubah perilakunya itu. Dia telat tidur dan telat bangun. Tak ada keahlian selain bermain game online yang sedang viral.

Dua tahun setelah Wiwin lulus, dara itu meminta dirinya segera dilamar. “Semua teman-teman tahu kita pacaran sejak lama. Teman-temanku banyak yang sudah menikah. Sedangkan kita belum pun merencanakannya. Kapan kamu lamar aku, Bang Wan,” tanya Wiwin.

Wawan tidak bisa menjawab. Dia meminta waktu. Perempuan itu memberi waktu enam bulan. Setidaknya dilamar saja dulu.

Tapi setelah enam bulan, tak ada tanda apa pun dari sang lelaki. Wiwin kecewa. Diam-diam dia menjalin hubungan dengan seorang pria, anak dari teman ayahnya.

Gebetan baru Wiwin bukan orang kaya. Tapi pemuda yang rajin bekerja. Meskipun belum memiliki aset selain kendaraan roda dua, pria itu setiap hari bekerja, mengumpulkan pundi-pundi rupiah, yang kemudian sebagiannya ditabung.

Setelah mereka sepakat menuju ke jenjang pernikahan, Wiwin memutuskan hubungan dengan Wawan. Pria itu tidak terima. Ditinggal kawin oleh sang pacar, menurutnya sebuah pengkhianatan cinta yang sangat kejam.

Bersebab ditinggal kawin, dia pun curhat ke teman-temannya. Tapi jawaban teman-temannya menambah dia tersiksa. Wawan ditinggal kawin oleh Wiwin, bukan karena sang wanita berkhianat atas cinta. Tapi dia ditinggal kawin karena tak kunjung memberikan kepastian.

“Kamu ditinggal kawin bukan karena Wiwin matre. Tapi kamu lelaki yang tidak bisa diandalkan,” kata kawannya Wawan, yang membuat pria itu semakin marah pada keadaan.
Artikel Sebelumnya4 Terdakwa Korupsi Dana Desa Dayah Baro Jeunieb Divonis Penjara
Artikel SelanjutnyaKerahkan Manggala Agni, Pemadaman Karhutla Aceh Selatan Dikebut Cegah Api Meluas ke TNGL
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here