Warkop Alakadar, Cita Rasa Robusta Luar Biasa di Kota Bireuen

Warkop Alakadar
Warkop Alakadar. Foto: Feri Irawan.

Komparatif.ID, Bireuen–Warkop Alakadar yang beralamat di Gampong Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, bukan sekadar warung kopi biasa. Alakadar merupakan perpaduan warkop era 2000-an, yang dikombinasi dengan perkembangan teknologi informasi.

Tidak susah menemukan Warkop Alakadar. Sebuah ruko permanen dijadikan tempat berjualan waring kopi saring. Bubuk kopinya berasal dari biji robusta yang digiling kasar. Lokasinya di pinggir jalan nasional Banda Aceh-Medan. berhadap-hadapan dengan Hotel Djarwal di seberang jalan.

Warkop tersebut tidak mewah. Kesan vintage era warkop 2000-an terlihat nyata. Bangunan ruko permanen, pengusir hawa panas menggunakan kipas angin tempel. Mejanya masih berbahan kayu. Sedangkan kursi single berupa produksi pabrik plastik. Langit-langit warkop terlihat kusam. Bekas paparan asap dapur kopi dan sentuhan udara panas Bireuen.

Baca: Manfaat Kopi, Keharaman Rokok dan Musik

Warkop Alakadar tidak luas. Benar-benar ala kadarnya. Sebuah dapur tempat menjerang air panas dibangun di dekat pintu depan. Satu deret meja dan kursi ditempatkan di ruang kosong sepanjang bagian dalam ruko tersebut. Rak kue ditaruh sejajar dengan deretan meja berkusri plastik. Tempatnya di dalam. Di sana ditaruh aneka macam kue hasil produksi warga sekitar.

Di sisi kiri warkop, dipasang atap seng, yang di bawahnya dibangun pagar tembok yang disatukan dengan meja tembok. Sedangkan di teras depan, ditaruh meja dan kursi dari bahan kayu.

Bila sekadar melintas, siapa saja tidak akan tahu bila Warkop Alakadar, bukan warung kopi era 2000-an. Selain dilengkapi dengan surat kabar lokal, pemilik warung melengkapi kedainya dengan layanan wifi. Internet telah menjadi kebutuhan primer, dan si pemilik warkop memahaminya. Pengunjung telah sangat tergantung dengan smartphone karena segala informasi saat ini berada di dalam jaringan internet. Mungkin tiga sampai empat tahun ke depan, smartphone berinternet merupakan barang wajib dibawa kemana-mana, karena semua hal yang berkaitan dengan administrasi seluruhnya dilakukan melalui jaringan internet.

Baca: Bireuen, Tionghoa, dan Perkembangan Warung Kopi

Warkop Alakadar hadir dengan nuansa harmoni. Makanya banyak yang menyempatkan diri hangout di sana, sembari menyeruput bergelas-gelas robusta yang masih mengepulkan asap.

Saya harus mengakui bila aroma robusta di Warkop Alakadar, istimewa. Ada rahasia cara meracik yang tidak disampaikan. Kelebihan lainnya, kopi robusta di Alakadar aman bagi penderita gangguan asam lambung. Saya telah lama menyeruput kopi di sana.

Saat ini, Warkop Alakadar telah pula menjadi tempat singgah kaum hawa yang bekerja sebagai PNS. Biasanya mereka menikmati kopi, atau minuman lainnya, sembari mengudap berbagai makanan yang dijual. Menurut saya, selain kopi yang aduhai, rasa kue yang dijual di Alakadar tidaklah ala kadar. Tapi memang enak.

Sejak 2023, saya selalu memulai aktivitas setelah menyeruput kopi robusta di Alakadar. Menyeruput segelas kopi sembari menghidu aroma kacang-kacangan dalam asap tipis yang mengepul dari gelas, menjadi kenikmatan yang abadi dalam diri. Segudang inspirasi hadir dalam nikmatnya secangkir kopi seperti hidup ini yang tak pernah lepas dari cerita kehidupan.

Di tengah semakin berebaknya warkop di Bireuen yang menawarkan ragam kelebihan—dan banyak di antaranya telah undur diri setelah kalah dalam merebut pasar—Warkop Alakadar tetap berdiri tegak melintasi waktu. Kekhasannya yang membuat Alakadar terus ada melayani pelanggan. Seperti yang dikatakan Coco Channel, “In order to be irreplaceable one must always be different” (untuk menjadi tak tergantikan,  seseorang harus selalu berbeda).

Pada 31 Desember 2023, saya kembali singgah ke Alakadar. Rindu mengecap rasa kopi yang unik, aroma yang memikat, dan tentu saja dengan segala khasiat bagi kesehatan.

Saya merenung sudah berapa lama menjadi pelanggan tetap Warkop Alakadar? Ternyata sudah dua tahun. Bila sehari satu kali ngopi, maka sudah enam ratusan porsi saya telan ke dalam lambung. Sebuah konsistensi yang patut dirayakan, karena di Bireuen, selain masjid, warkop juga mudah ditemukan di mana saja.

Warkop Alakadar merupakan kombinasi masa lalu-masa kini, dan tentu pintu gerbang masa depan. Meski tampil sederhana, dengan sajian utama kopi saring robusta,tapi pengelolanya tidak menampik kemajuan. Disediakannya jaringan internet demi pengunjung dapat berselancar di dunia maya, merupakan bukti sahih bila pemiliknya tidak pro statusquo. Ia bersinergi;menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi informasi, meski nilai utamanya tetap dijunjung tinggi; kopi robusta Alakadar diracik secara istimewa, demi menghadirkan pengalaman berbeda untuk pelanggan setia, dan pelintas. Kesan pertama ada pada kopi robusta, selanjutnya informasi di dunia maya.

Artikel SebelumnyaSelama 2023, Kejari Bireuen Pulihkan Rp21 M Uang Negara
Artikel SelanjutnyaSinggah di Katoomba, Aminullah Sebut Urgensi Bank Syariah
Feri Irawan
Feri Irawan merupakan seorang guru. Kepala SMK Negeri 1 Jeunib, juga Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bireuen. Dapat dihubungi melalui email: ferifodic78@gmail.com.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here