Wanita Masa Kini Tegas Menolak Nikah Dengan Pengangguran

Wanita Masa Kini Tegas Menolak Nikah Dengan Pengangguran
Ilustrasi menikah. Sumber: Unplash.

Komparatif.ID–Wanita masa kini lebih independen dalam menentukan sikap. Apalagi mereka yang sudah bekerja secara mandiri, dengan leluasa memberikan pandangan terhadap masa depan. Termasuk menolak menikah dengan pria pengangguran.

Sebuah video singkat beredar di Facebook, berisi wawancara singkat dengan sejumlah wanita masa kini yang bekerja di sektor publik. Mulai pramusaji, hingga petugas di geray minimarket.

Wanita masa kini tersebut dimintai tanggapannya apakah bersedia menikah dengan lelaki pengangguran? Semua responden menjawab tidak mau. Karena pernikahan tidak cukup hanya dengan cinta semata.

Apakah sikap demikian menunjukkan bila wanita masa kini matre? Ternyata pendapat menolak pria jobless sebagai pasangan hidup, bukan bentuk dari sikap materialistis. Tapi bentuk pilihan untuk memandang hidup secara realistis.

Sejumlah pengamat pernikahan menyebutkan ekonomi salah satu penyebab terjadinya perceraian. Tingginya cerai gugat yang diajukan oleh istri di pengadilan agama dari tahun ke tahun, salah satu faktor terbesar karena ketimpangan ekonomi keluarga. Ditambah lagi, lelaki jobless biasanya juga tidak dapat mengelola sikap dengan bagus. Sering bertindak kasar terhadap pasangan.

Situs web YourTango melakukan survei dengan Forbes Woman. Mereka bertanya kepada wanita apakah akan menikahi seseorang yang menganggur.

75 persen responden mengatakan mereka tidak akan menikah dengan pasangan yang menganggur, sementara 65 persen mengatakan mereka tidak akan menikah jika mereka pengangguran.

Menurut survei Pew 62 persen pria dan wanita mengatakan pernikahan yang ideal adalah dengan kedua pasangan bekerja.

Meghan Casserly menyebutkan sangat penting bagi pasangan untuk merasa aman secara ekonomi sebelum menikah.

Bagi banyak pasangan, ketika salah satu pasangan tidak bekerja, hal itu dapat menyebabkan peningkatan perselisihan.

“Saya baru saja membaca kembali tanggapannya, dan lusinan orang mengatakan bahwa pengangguran adalah penyebab utama stres dalam suatu hubungan, dan terkadang merupakan pengakhir hubungan.”

Berdasarkan Statistik Indonesia 2021, ekonomi menempati urutan kedua faktor perceraian di Nusantara selama tahun 2020.

Dari data tersebut, angka perceraian akibat faktor ekonomi tahun 2020 71.194 ribu kasus. Meskipun secara angka sangat jauh dari peringkat pertama yaitu perselisihan dan pertengkaran, tapi punya tali temali bila ditelisik lebih lanjut.

“Upaya wanita masa kini menolak menikah dengan pasangan jobless, merupakan mitigasi pertama untuk menyelamatkan bahtera keluarga. Ini bukan sikap materialistis. Karena perempuan pada hakikatnya punya cinta yang melebihi segalanya. Realistis ini lahir dari pendidikan dan pergaulan yang lebih baik,” sebut sebuah pendapat.

Artikel SebelumnyaGoTo Akan Lepas Saham ke Publik, Berpotensi Raup Rp15,8 Triliun
Artikel Selanjutnya7 Obat Tidak Membatakan puasa
admin
Admin Komparatif.ID

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here