Wali Nanggroe Anugerahkan Gelar Perkasa Alam untuk Alm Abu Razak

Wali Nanggroe Anugerahkan Gelar Perkasa Alam untuk Alm Abu Razak
Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menyematkan pin gelar kehormatan Perkasa Alam kepada Muntazar, putra almarhum H. Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menganugerahkan gelar kehormatan Perkasa Alam kepada almarhum H. Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak.

Pemberian gelar itu dilaksanakan pada kegiatan “Gelar Kehormatan Wali Nanggroe”, di Meuligoe Wali Nanggroe, Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (12/11/2025).

Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, mengatakan anugerah tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Abu Razak selama masa konflik hingga periode perdamaian Aceh.

Penyematan pin, prosesi peusijuek penyerahan penghargaan diterima oleh putra tertua almarhum, Muntazar, yang hadir mewakili keluarga.

Zulfikar menjelaskan gelar Perkasa Alam merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada tokoh yang dianggap memiliki kontribusi signifikan dalam perjuangan Aceh. Abu Razak dinilai sebagai salah seorang figur penting yang turut membentuk perjalanan Aceh dari masa konflik menuju perdamaian. Ia wafat di Mekkah, Arab Saudi, pada Rabu, 19 Maret 2025, sekitar pukul 06.00 waktu setempat, saat menjalankan ibadah umrah.

Baca juga: Tito Karnavian Terima Anugerah Panglima Hukom Nanggroe dari Wali Nanggroe

Kiprah Abu Razak dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dimulai pada 1988. Satu tahun kemudian, ia mendapat kepercayaan penting sebagai bagian dari Tim Pengawal Pribadi Presiden Libya, Muammar Khadafi.

Sekembalinya ke Aceh, ia mengemban sejumlah posisi strategis, mulai dari Panglima Wilayah Pidie GAM pada 1998–2000, Komandan Operasi GAM pada 2000–2002, hingga Wakil Panglima GAM pada 2002–2005.

Setelah damai tercapai, Abu Razak aktif dalam transisi melalui Komite Peralihan Aceh (KPA) sebagai Wakil Ketua sejak 2005. Ia juga berperan dalam politik Aceh melalui Partai Aceh. Dari 2007 hingga 2018, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum, kemudian pada 2018 dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal hingga akhir hayatnya.

Kontribusinya tidak hanya di bidang politik. Dalam dunia olahraga, ia menjabat Ketua Harian KONI Aceh selama dua periode dari 2014 hingga 2022, kemudian menjadi Ketua Umum KONI Aceh sejak 2022 sampai wafat.

Artikel SebelumnyaMuhammad MTA Ditunjuk Sebagai Jubir Pemerintah Aceh
Artikel SelanjutnyaDPRA dan Pemerintah Aceh Sepakati KUA-PPAS 2026

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here