Komparatif.ID, Banda Aceh— Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, meminta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membuka akses khusus jalan tol Sibanceh seksi Padang Tiji–Seulimeum selama musim haji 2025 untuk mempermudah mobilitas jemaah Embarkasi Aceh.
Permintaan tersebut telah disampaikan secara resmi melalui surat bernomor 600.1.12/5322 tertanggal 9 Mei 2025 kepada Kementerian Pekerjaan Umum RI.
Fadhlullah menilai akses tol ini sangat vital untuk memperlancar arus keberangkatan dan kepulangan jemaah haji dari berbagai daerah menuju Asrama Haji Banda Aceh. Terlebih, ruas tol yang dimaksud melintasi tol Sibanceh, rute utama yang akan dilalui bus yang mengantarkan jemaah.
Baca juga: Tol Sibanceh Dibanjiri 83 Ribu Kendaraan saat Lebaran
Keberangkatan jemaah haji dari Aceh dijadwalkan berlangsung mulai 17 Mei hingga 30 Juni 2025, sementara pemulangan akan dimulai pada 27 Juni hingga 9 Juli 2025.
Agar seluruh proses berjalan tanpa hambatan, Fadhullah mengatakan Pemerintah Aceh meminta agar tol dibuka dengan sistem khusus berupa skema buka-tutup sesuai kebutuhan jadwal jemaah.
“Pemerintah Aceh menekankan pentingnya kelancaran akses tol sebagai salah satu bagian dari pelayanan terbaik kepada jemaah, yang diharapkan dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien menuju asrama haji,” kata Fadhlullah di Banda Aceh, Jumat (9/5/2035).
Meski ruas tol Seksi 1 Padang Tiji–Seulimeum masih dalam tahap penyelesaian dan belum dibuka untuk umum, Pemerintah Aceh berharap pihak pengelola dapat memberikan akses terbatas yang terkoordinasi dengan baik.
Informasi waktu tempuh jemaah haji akan disampaikan secara berkala, terutama sehari sebelum jadwal keberangkatan atau kepulangan dari dan ke asrama haji.
Menurut Fadhlullah, akses tol Sibanceh yang lancar akan membantu jemaah menjalani perjalanan dengan aman dan nyaman, sekaligus mempercepat proses logistik dan koordinasi.
Dengan dibukanya akses tol secara terbatas, jemaah haji Aceh diharapkan dapat menikmati perjalanan spiritual mereka tanpa harus terganggu oleh masalah lalu lintas atau keterlambatan.