Komparatif.ID, Washington DC— Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) sedang mempertimbangkan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran menyusul serangan terhadap Israel pada akhir pekan lalu.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell mengungkapkan pihaknya akan mengambil tindakan baru dalam beberapa hari mendatang.
Serangan Iran ini telah memicu kekhawatiran dari Israel yang mendesak sekutunya untuk memberlakukan sanksi lebih keras terhadap program rudal Teheran. Meskipun sanksi PBB terhadap program nuklir Iran telah berakhir pada Oktober tahun lalu, sejumlah negara, termasuk AS, Uni Eropa, dan Inggris masih mempertahankan sanksi mereka dan bahkan menambahkan sanksi baru.
Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi menegaskan Israel tidak akan membiarkan serangan Iran tanpa balasan. Namun, hingga saat ini, balasan Israel tampaknya lebih bersifat diplomatik. Menteri Luar Negeri Israel mendesak lebih dari 30 negara untuk menjatuhkan sanksi terhadap program rudal Iran.
Baca juga: AS Tidak Akan Ikut Serta dalam Serangan Balasan Israel ke Iran
Iran sendiri mengklaim bahwa serangannya merupakan pembalasan atas serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap konsulat Iran di Suriah yang menewaskan 13 orang pada 1 April lalu.
Sementara itu, AS dan Uni Eropa menegaskan kembali komitmennya untuk mengisolasi Iran dan mengganggu pendanaan kelompok proksi serta dukungan terhadap konflik di berbagai wilayah, termasuk perang Rusia di Ukraina.
Mereka menyatakan bahwa sanksi-sanksi baru yang akan diterapkan akan menargetkan berbagai aspek, termasuk program rudal dan drone Iran, serta Garda Revolusi dan kementerian pertahanan negara tersebut.
Meskipun belum ada keputusan konkret, langkah-langkah ini kemungkinan akan memberikan tekanan lebih lanjut pada pemerintahan Iran, terutama dalam hal kemampuan militer dan ekonominya.
The Guardian