Uluran Tangan Tim Medis Medco di Tengah Medan Lumpur Bencana Banjir

tim medis medco
kendaraan yang digunakan tim medis Medco, terjebak lumpur pekat di jalan menuju lokasi pengungsi di pedalaman Aceh Timur. Foto: Andi Irawan for Komparatif.ID.

Demi alasan kemanusiaan, tim medis Medco menembus Pante Bidari dan Serbajadi di Aceh Timur. Mereka harus mengarungi medan lumpur pekat. Medco merupakan pihak pertama yang membawa tim medis ke dua kecamatan pedalaman di Aceh Timur tersebut.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor menimpa 18 kabupaten/kota di Aceh. Tingkat kerusakannya sangat parah. Membuat satu wilayah dengan wilayah lainnya terisolasi. Bahkan hingga hari ke-21 pascabencana, masih banyak wilayah yang belum berhasil ditembus.

Manajemen Medco Foundation dan Medco E&P Malaka segera duduk rapat setelah memastikan wilayah yang akan diintervensi secara darurat untuk membantu memulihkan para korban bencana.Dengan pertimbangan matang, mereka sepakat tim medis Medco akan diturunkan ke lokasi bencana mulai 9 sampai 17 Desember 2025.

Tidak sembarang kendaraan dapat melintasi medan berlumpur yang penuh gelondongan kayu dan material lainnya yang disapu banjir. Tim kemudian memilih kendaraan roda empat double cabin dan SUV 4×4.Kendaraan tersebut telah teruji mampu mengarungi lumpur dan medan berat lainnya.

Puskesmas Lokop Aceh Timur
Banjir bandang dan tanah longsor yang memuncak pada Rabu, 26 November 2025, menghancurkan sebagian besar wilayah Aceh. Puskemas Lokop, Aceh Timur, rusak parah diterjang banjir bandang. Foto: Andi Irawan for Komparatif.ID.

Salah satu wilayah paling parah dihantam banjir dan tanah longsor di Aceh Timur yaitu Kecamatan Pante Bidari dan Serbajadi. Dua kawasan yang berada jauh nun di pedalaman, dihantam habis-habisan oleh banjir yang terjadi setelah hujan deras selama satu minggu lebih.

Menuju ke sana, tim medis Medco telah siap dengan segala risiko. Perjalanan yang akan ditempuh merupakan jalur yang harus dirintis kembali. Banjir yang meluluhlantakan Aceh, mengubah landskap Serambi Mekkah menjadi lautan lumpur penuh dengan puing kayu, bongkahan batu, dan material bangunan yang hancur.

Baca: Tim Medis Medco Jangkau 2 Ribu Pasien di 5 Wilayah Terparah di Aceh

Bulir-bulir keringat tim mengucur deras tatkala menembus medan yang teramat sulit. Tak jarang mereka harus turun dari kendaraan, menunggu mesin-mesin buatan Jepang itu mengarungi lumpur pekat.

Air mata Tim Medis Medco Kala Melihat Korban

Segala lelah segera sirna, tatkala tim medis Medco sampai ke tujuan. Di Pante Bidari, secara langsung mereka melihat permukiman warga luluh lantak. Warga di sana dalam kondisi tak menentu. Tanpa hunian, tanpa air bersih, dengan stok makanan yang sangat sedikit.

Seorang tenaga medis menyapu matanya yang basah. Ia tak tahan melihat betapa nestapanya warga yang dihumbalang bencana banjir dan tanah longsor. Seolah-olah, peradaban kembali ke titik tol.

Demikian juga di Lokop. Yang tersaji sejauh mata memandang adalah kehancuran. Cahaya mata warga meredup. Dengan pakaian ala kadar, korban yang terdiri dari lansia hingga anak-anak, menatap kea rah tim medis Medco dengan tatapan penuh harap.

tim medis medco
Seorang penyintas banjir dan tanah longsor di Lokop, Aceh Timur, sedang berjalan di atas puing dan gelondongan kayu. Foto: Andi Irawan for Komparatif.ID.

Seolah-olah mereka berkata,” Pak,tolong kami. Kami sudah hancur.”

Setelah berdialog sejenak dengan tokoh dan tenaga medis Puskesmas, tim medis Medco segera menyelenggarakan pengobatan. Satu persatu warga diperiksa. Ada yang menangis, ada yang mengaduh, ada juga yang wajahnya datar saja.

Ternyata, tim medis Medco merupakan tenaga kesehatan pertama yang berhasil masuk ke wilayah tersebut.
dr. Ainu Sofia yang merupakan Kepala UPTD Puskesmas Lokop, mengucapkan terima kasih kepada tim medis Medco. Bantuan dari perusahaan tersebut sangat berguna bagi dia dan warga di kecamatan itu.

“Fasilitas kami hancur semuanya. Obat-obatan terendam lumpur dan tidak bisa digunakan lagi. Bantuan dari Medco merupakan sesuatu yang sangat berharga. Saya mewakili masyarakat sangat bersyukur,” katanya dengan wajah penuh haru.

Perusahaan migas Medco menggelar Mobile Medical Service ke wilayah-wilayah bencana di lima kabupaten, terdiri dari Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, dan Lhokseumawe.

Kegiatan kemanusiaan Mobile Medical Service tersebut didukung oleh Medco Energi Internasional. dalam misi kemanusiaan tersebut, mereka berhasil menjangkau lebih dari 2.000 pasien di lima lokasi bencana.

Roni Pramaditia, Head of Medco Foundation, mengatakan Mobile Medical Services yang dilakukan Medco Foundation dan Medco E&P Malaka di Aceh adalah bagian dari program Medco Peduli Bencana Sumatera, dengan tujuan utama membantu para korban bencana mendapatkan kebutuhan pokok dan kesehatan pada masa tanggap darurat.

Bukan hanya di Aceh, Medco juga membantu korban bencana alam di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Di setiap kamp pengungsian yang mereka singgahi dan layani, selalu diiringi ucapan terima kasih warga. Para korban mengucapkan syukur atas kepedulian Medco membantu korban yang terkapar diterjang bencana.

Artikel SebelumnyaJembatan Bailey Awe Geutah-Teupin Reudeup Dibuka, Ribuan Pelintas Bahagia
Artikel Selanjutnya100 Mahasiswa Fisip Unimal Bersihkan Lumpur Banjir di Blang Pria
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here