
Komparatif.ID, Banda Aceh– Massa yang terdiri laki-laki dan perempuan, berkumpul di gerbang samping Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (5/6/2026) pagi. Mereka menuntut uang makmeugang dari Gubernur.
Informasi yang diterima Komparatif.ID, massa yang berdatangan ke Pendopo Gubernur Aceh, tertahan di luar, karena tidak diizinkan masuk ke pekarangan. Massa berteriak supaya pintu gerbang dibuka secara sukarela.
Karena tak kunjung dibuka, massa berteriak, menyebutkan bahwa mereka berhak masuk ke dalam karena Pendopo Gubernur merupakan fasilitas publik yang dibangun dengan uang rakyat.
Baca juga: Makmeugang Iduladha di Singkil
Di bawah terik matahari, massa yang semakin ramai, mulai naik spanning. Mereka menggoyang-goyang pintu gerbang elektrik. Suasana semakin panas. Tapi gerbang tak juga dibuka.
Akhirnya, secara beramai-ramai warga yang menuntut uang makmeugang, mulai berusaha merobohkan pintu gerbang. Tidak butuh waktu lama bagi massa merubuhkan gerbang besi itu.
Ketika pintu gerbang berhasil dirubuhkan, massa tetap berdiri di luar. Mereka berteriak supaya pembagian uang makmeugang secepatnya dilakukan.
Beberapa waktu kemudian massa merangsek ke pekarangan. Mereka menginjak-injak pintu besi yang telah tersungkur ke tanah.
Sekitar pukul 16.00 WIB, massa membubarkan diri secara bergelombang. Menurut informasi pihak Pendopo sudah memberikan uang makmeugang.
Berkumpulnya massa dalam jumlah besar di sana, dimanfaatkan oleh pedagang es krim, dan makanan ringan. Para pedagang sibuk melayani massa yang membeli makanan dan minuman, sembari menanti pembagian uang dari Pendopo.
bagi-bagi uang jadi senjata makan tuan. nggak pernah liat kejadian kyak gini, di tahun-tahun sebelumnya.