Tips Puasa Agar Bernilai Lebih

Tips puasa
Teungku H. Hasanuddin,M.Ed.

Oleh: Teungku H. Hasanuddin, M.Ed*

Ramadan adalah bulan penuh keberkahan. Semua kegiatan positif bernilai lebih unggul pada bulan ini. Termasuk di dalamnya yaitu puasa. Bila di bulan-bulan lainnya, puasa merupakan pilihan individu, maka di dalam Ramadan, puasa menjadi perintah wajib dari Ilahi. Siapa saja yang tidak melaksanakannya maka akan memiliki konsekuensi.

Agar puasa menjadi bernilai lebih, tentu harus syarat-syarat yang harus dipenuhi. Berikut tips puasa agar bernilai lebih.

Tips puasa yang pertama, kita harus berfikir bagaimana caranya puasa kita mempunyai kelebihan
Tentu cara yang pertama adalah dengan memaksimalkan waktu kita dengan hal-hal yang sifatnya ibadah, dan tidak menghabiskan waktu kita untuk hal-hal yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala amal ibadah kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani)

Tips puasa yang kedua, memanfaatkan waktu dan memasang target
Tipsnya adalah kita harus mempunyai tekat yang kuat tentang bagaimana agar waktu-waktu kita, kita gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Kita juga harus memasang target yang jelas. Misalnya dalam hal ini adalah kita memasang target harus membaca enam juz dalam satu hari. Dengan seperti itu puasa kita bisa maksimal.

Tips puasa yang ketiga, meminimalisir maksiat
Di zaman sekarang ini, tentu sulit untuk benar-benar lepas dari maksiat. Terutama maksiat pandangan kepada aurat yang bertebaran di jalan dan yang lainnya. Maka olehnya kita harus berusaha semaksimal mungkin agar terhindari maksiat.

Tips yang keempat, mengerjakan amal yang paling utama
Caranya adalah dengan mencari amal yang paling baik. Lalu mencari amal yang utama dari setiap amal yang paling utama, misal membaca Al-Qur’an, sedekah dan memberi maka orang yang berbuka puasa.

Tips puasa kelima, hindari perbuatan yang sia-sia.
Ini adalah perbuatan yang tidak bernilai pahala dan tidak pula bernilai dosa. Ini ibarat orang yang sekolah lalu ketika penerimaan raportnya dia menemukan raportnya tidak diberi nilai. Tentu sebetulnya ini adalah kerugian.

*)Penulis adalah pendakwah, dosen, dan peminat kajian keislaman.

Artikel SebelumnyaPolitisi Pembenci Islam Kembali Berulah, Tiga Polisi Terluka
Artikel SelanjutnyaMasuk ke Area Masjid Al-Aqsa, Pasukan Israel Bentrok Dengan Warga Palestina
admin
Admin Komparatif.ID

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here