Komparatif.ID, Banda Aceh— Tim riset dan inovasi SMAN 7 Banda Aceh berhasil meraih tiga medali emas dan empat medali perak pada ajang World Young Inventions Exhibition (WYIE) 2025 yang digelar di Convention Hall KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia.
WYIE 2025 berlangsung sejak 29 hingga 31 Mei dan diikuti oleh 356 tim dari 15 negara, menjadikannya salah satu kompetisi inovasi pelajar paling bergengsi di Asia.
Sebanyak 49 siswa dari tujuh tim perwakilan SMAN 7 Banda Aceh kembali ke tanah air melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, pada Selasa, (3/6/2025).
Kepulangan mereka disambut puluhan guru dan ratusan siswa. Sambutan hangat tersebut juga dihadiri Ketua Komite SMAN 7 Banda Aceh, Ridwansyah SE MSi Ak, yang secara langsung mengalungkan bunga dan memberikan buket kepada para siswa sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian luar biasa mereka.
Ridwansyah dalam keterangannya mengatakan prestasi ini merupakan bukti bahwa pelajar Aceh memiliki potensi besar untuk bersaing secara global, terutama dalam bidang inovasi dan riset.
Menurutnya, pencapaian ini tak lepas dari kerja keras seluruh elemen sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru pendamping, hingga komite yang secara konsisten mendukung pengembangan kreativitas siswa.
“Berkat kekompakan tim, sehingga bisa menorehkan hasil yang membanggakan dengan meraih tiga medali emas dan empat medali perak, sesuatu yang sangat luar biasa,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: SDN 50 Banda Aceh Juara Umum Pekan Olimpiade Nasional 2025
Sementara itu, Kepala SMAN 7 Banda Aceh, Dr Erlawana M Pd, yang turut mendampingi para siswa ke Malaysia, menjelaskan sekolahnya mengirimkan tujuh tim ke ajang WYIE 2025.
Dari ketujuh tim tersebut, tiga berhasil meraih medali emas dan empat lainnya menyumbang medali perak. Ia menyebutkan, setiap tim terdiri dari tujuh orang siswa, dan total peserta dari sekolah tersebut yang berangkat ke Malaysia berjumlah 49 orang.
Mereka didampingi oleh enam pendamping, yakni dirinya sendiri sebagai kepala sekolah, Nurjani SPd selaku pengawas sekolah, serta para guru pembimbing: Novris Sariani, Fatmayani, Jihan Fitria Mardhatillah, dan Rizka Atikah.
Erlawana juga menuturkan bukan hanya SMAN 7 Banda Aceh yang tampil gemilang di WYIE 2025. Sejumlah SMA lain dari Banda Aceh turut mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali dalam kompetisi yang sama. Di antaranya, SMA Negeri Labschool Universitas Syiah Kuala meraih satu medali emas dan lima medali perak. Tim dari SMA Negeri 1 Banda Aceh menyumbang satu medali emas dan satu perak, sedangkan SMA Negeri 3 Banda Aceh berhasil membawa pulang satu medali emas.
Sementara itu, SMA Fatih Bilingual School Putra juga menyabet satu medali emas, dan tim putri dari sekolah yang sama meraih satu medali perak. SMA Negeri 4 Banda Aceh turut berkontribusi dengan meraih satu medali perak.
Erlawana mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas pencapaian yang diraih tidak hanya oleh SMAN 7 Banda Aceh, tetapi juga oleh para siswa dari sekolah-sekolah lainnya di Aceh.
Ia mengatakan keberhasilan ini merupakan motivasi besar bagi seluruh pihak untuk terus mendorong kegiatan riset di kalangan pelajar. Menurutnya, keikutsertaan dalam ajang internasional seperti WYIE bukan hanya soal meraih medali, melainkan juga pengalaman berharga dalam hal kolaborasi, komunikasi ilmiah, dan pertukaran gagasan antarbangsa.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah, dunia pendidikan, serta masyarakat untuk menciptakan ekosistem belajar yang kondusif, kreatif, dan inovatif. Dengan begitu, siswa-siswa Indonesia bisa terus melangkah maju dalam berbagai bidang kompetitif di level global.
