Terjerat Kredit Puluhan Juta, IRT di Pinrang Racuni Anak & Gantung Diri

Catatan utang B, ibu rumah tangga di Pinrang, yang terjerat kredit puluhan juta rupiah. Foto: Liputan6.com.
Catatan utang B, ibu rumah tangga di Pinrang, yang terjerat kredit puluhan juta rupiah. Foto: Liputan6.com.

Komparatif.ID, Pinrang—B (37) memilih gantung diri gegara kredit puluhan juta di bank plat merah. Tak cukup dengan itu, dia juga “membawa” serta dua anaknya ke alam barzah. Ketiga manusia itu ditemukan telah merenggang nyawa pada Senin (19/9/2022) pukul 11.00 WIB, di kediaman mereka di  Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Informasi yang dihimpun Komparatif.id, jenazah B ditemukan tergantung oleh polisi. Dua anaknya –laki-laki—berusia 5 dan 8 tahun, tewas di atas dipan. Dua bocah itu diduga diberikan racun oleh B, sebelum akhirnya ia memutuskan bunuh diri.

Di sisi jenazah anaknya, B menaruh selembar surat yang berisi utang-piutang kepada tetangga yang jumlahnya puluhan juta. Ia mengaku malu akibat belum mampu melunasi utang tersebut.

B juga membuat rekaman voice note, yang ditujukan kepada suamianya, AS (39), agar sang suami merawat kedua anak mereka yang masih hidup. Menyayangi mereka seperti menyayangi kedua bocah yang dia bawa bersamanya ke alam arwah.

“Pak (menyebut nama suami), aku bawa ya anakmu supaya kamu nggak kesusahan. Sisa anak yang besar kamu urusin, kamu rawat, perlakukan dia seperti anak kita yang kecil. Aku tau kamu sayang sama anak-anak,” kata B di dalam rekaman suara itu. Rekaman tersebut ia kirim kepada suaminya.

Setelah mendengar rekaman tersebut, AS yang sedang menagih piutang segera pulang. Tak dinyana, dia harus melihat fakta memilukan. Istri dan dua anak mereka telah meninggal dunia dengan cara yang tak pernah ia sangka.

“Saya dan istri serta anak-anak tidak pernah punya masalah. Kami hidup rukun. Saat kejadian dia suruh saya ke Baranti, Sidrap, untuk menagih piutang. Setelah saya jalan, dia justru mengirim pesan tersebut,” kata AS, terbata.

Kapolres Pinrang AKBP Roni Mustafa, Rabu (21/9/2022) menyebutkan kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian.

Utangnya Dilunasi AAS Foundation
Meskipun B dan kedua puteraya tidak mungkin lagi kembali ke dunia,tapi utang-piutang tetap harus dilunasi. Karena alasan tersebut, memantik kepedulian Andi Amran Sulaiman, Pendiri Tiran Group dan AAS Faoundation.

Amran mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Ia pun mengambil alih sebagai penanggungjawab utang yang ditinggalkan B, ibu rumah tangga di Pinrang.

Amran mengundang AS dan kedua anaknya yang masih hidup, bertamu ke kantor AAS di Kota Makassar. Setelah menghitung jumlah utang yang dipinjam kepada kenalan mencapai puluhan juta, Amran langsung melunasinya. Selanjutnya dia juga mengurus agar sisa kredit di bank plat merah milik pemerintah, mendapatkan keringanan.

AS menurut Amran masih sangat kuat untuk membayar sisa kredit di bank. Dia yakin dengan bekerja keras, AS dapat melunasinya.

 

 

 

Artikel SebelumnyaSriwijaya Lantak Persiraja Dua Gol Tanpa Balas
Artikel SelanjutnyaMukhlis Takabeya: Sukses Tak Cukup Sekadar Modal Nekat
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here