Tendik Fakultas Syariah Ar-Raniry Belajar Teknik Menulis Rilis

Muhajir Juli, Mustafa Kamal, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, dan Yarmen Dinamika (ki-ka) saat pelatihan kehumasan dan teknis menulis siaran pers, Rabu (16/11/2022) di RKU Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry. Foto: Humas FS.
Muhajir Juli, Mustafa Kamal, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, dan Yarmen Dinamika (ki-ka) saat pelatihan kehumasan dan teknis menulis siaran pers, Rabu (16/11/2022) di RKU Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry. Foto: Humas FS.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Puluhan tenaga kependidikan jajaran Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Rabu (16/11/2022) mengikuti pelatihan kehumasan dan jurnalistik bertema “Strategi Mempromosikan Kegiatan Kampus di Media Sosial dan Media Online”.

Pemimpin Redaksi Komparatif.ID Muhajir Juli yang didapuk sebagai salah satu pembicara, pada kesempatan itu menyebutkan rilis yang menarik, bukan semata melaporkan kegiatan. Tapi menyampaikan apa yang dilakukan dalam sebuah kegiatan. Bila berbentuk seminar dan konferensi, maka yang perlu ditulis di dalam siaran pers, yaitu pernyataan narasumber seminar/konferensi.

Baca juga: 17 Tahun Damai, Aceh makin Baik

Oleh karena itu, agar mendapatkan isi seminar secara utuh, perlu ada tenaga kehumasan yang hadir secara full time pada sebuah acara.

“Rilis yang menarik bukan semata melaporkan sesuatu seperti pengumuman orang meninggal dunia yang diumumkan melalui microphone meunasah. Tapi harus lebih dari itu,” sebut Muhajir Juli yang sejak 2017 telah mengantongi sertifikat Wartawan Utama yang diterbitkan oleh Dewan Pers.

Pemilihan angle dalam sebuah siaran pers juga sangat penting. Karena sifat pers rilis maksimal 600 kata, maka ketajaman informasi yang disampaikan, sangat menentukan ketertarikan editor media massa.

Oleh karena itu, Muhajir menjelaskan pers rilis yang baik ditulis menggunakan teknik piramida terbalik. Informasi paling penting ditulis di bagian paragraf paling atas. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, unsur 5W+1H tetap dipergunakan dalam menyusun informasi.

Muhajir juga menekankan, dalam penyusunan siaran pers sebuah kegiatan, perlu menghindari penyebutan nama-nama pejabat yang hadir pada paragraf-paragraf awal. Karena itu tidak penting untuk pembaca. Hal yang paling penting pemberitaan sebuah acara yaitu apa yang dibahas dan siapa yang membahas. Baru kemudian hal-hal pendukung disampaikan sebagai pelengkap.

“Banyak hal penting yang dapat dijadikan angle dalam sebuah seminar/konferensi. Tapi penulis rilis justru mengabaikannya. Padahal yang ingin diketahui oleh publik bukan siapa yang hadir, tapi apa yang menjadi pembicaraan pada acara,” sebut Muhajir di hadapan puluhan tenaga kependidikan Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry.

Pada kegiatan yang digelar di Ruang Kuliah Umum (RKU) Fakultas Syariah, Muhajir juga mengingatkan kalimat pengantar rilis juga perlu diperhatikan. Jangan asal-asalan, karena sangat menentukan ketertarikan editor media.

“Perlu juga diingat, ketika editor memberikan feedback, jangan diabaikan. Konon lagi sekadar menulis kalimat “terima kasih, Bang.” Karena ketika editor memberikan umpan balik, berarti dia tertarik pada rilis yang masuk,” katanya.

Dalam pengantar pelatihan, Dekan Fakultas Syariah Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) menyebutkan fakultas yang ia pimpin sedang berbenah. Salah satu yang ingin diperkuat sektor kehumasan dan penyebaran informasi. Karena branding fakultas akan sangat menentukan kemajuan di masa depan.

Pelatihan tersebut turut menghadirkan editor senior Serambi Indonesia Yarmen Dinamika. “kamus bahasa Indonesia” tersebut menyampaikan materi tentang kehumasan. Pada kesempatan itu Yarmen mengulas banyak hal tentang dunia public relation.

Ia juga menyampaikan tentang seorang libraris Aceh lulusan UIN Ar-Raniry Arkin Kisaran. Pria muda tersebut sangat telaten ketika mengikuti sebuah acara, menuliskannya dengan utuh, dan mengirimkan ke media massa dalam bentuk jurnalisme warga.

Berkat ketekunannya itu, Arkin saat ini sering diundang oleh pemilik pustaka, untuk menata perpustakaan di berbagai daerah di Aceh.

Musibah di Tol Lampung, 1 Dosen UBBG Meninggal Dunia

Yarmen sangat mengagumi ketekunan Arkin, yang menurutnya sangat pantas dicontoh oleh siapa saja.

Sementara Mustafa Kamal menyampaikan materi tentang digital branding dan internet marketing. Pria muda yang membuka kantor maya tersebut mengulas bahwa internet merupakan lumbung fulus, bila seseorang dapat memanfaatkannya dengan baik.

Dunia digital dan internet berkembang sangat cepat, dan pasar telah beralih ke online demi menjangkau target pasar.

“Salah satu kelebihan internet, kita dapat menentukan target pasar. Tidak perlu lagi meraba-raba,” sebut pria yang mengelola banyak website demi melayani kebutuhan konsumennya yang datang dari berbagai penjuru mata angin.

Artikel SebelumnyaUsai Diancam Bunuh, Ketua SMSI Gayo Masih Diteror
Artikel SelanjutnyaPT Indo Cafco Dukung Petani Aceh Utara Kembangkan Kopi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here